GenPI.co - Israel ketar-ketir akibat amukan gelombang covid-19 varian Omicron yang melanda negara itu.
Kementerian kesehatan setempat pada Minggu (19/12) melaporkan 40 kasus baru, membuat jumlah kasus yang dikonfirmasi sudah di angka 175.
Kementerian itu mengungkap sebagian besar infeksi Omicron, terdeteksi di antara pelancong yang kembali dari luar negeri dengan jumlah mencapai 131 orang.
Sementara 31 orang lainnya dinyatakan positif mengidap strain itu setelah terpapar seseorang baru-baru ini di luar negeri. Kemudian, 17 infeksi berasal dari penyebaran komunitas.
Dari kasus Omicron yang dikonfirmasi, 122 telah menerima suntikan vaksin booster, atau mendapatkan dua vaksin pertama atau pulih dari Covid-19 dalam enam bulan terakhir.
Kementerian mengatakan pihaknya juga menunggu hasil dari 380 kasus lagi di mana ada "kecurigaan tinggi" terpapar Omicron.
Di antara infeksi Omicron yang dikonfirmasi dan dicurigai, 229 orang memiliki gejala Covid-19 dan 325 tidak menunjukkan gejala.
Kementerian mengatakan sedang "dalam proses memeriksa" kasus yang tersisa.
Israel sejauh ini hanya melaporkan satu penyakit serius yang berasal dari Omicron - seorang pria yang tidak divaksinasi yang dirawat di rumah sakit - dan tidak ada kematian.
Sementara itu, Knesset - parlemen Israel - mengumumkan pembatasan baru di gedung parlemen setelah sejumlah infeksi baru-baru ini di sana.
Langkah-langkah tersebut termasuk menangguhkan tur dan kunjungan, membatalkan acara dan konferensi, menutup gym, melarang makan di kafetaria, dan membatasi kapasitas di ruang rapat dan pleno, antara lain.
Aturan baru muncul setelah sembilan anggota parlemen diinstruksikan untuk dikarantina pada Minggu pagi setelah terpapar dengan pembawa Omicron yang dicurigai.
Beberapa anggota parlemin lain telah karantina dalam beberapa hari terakhir setelah terpapar pekerja parlemen yang dites positif COvif-19, termasuk pemimpin oposisi Benjamin Netanyahu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News