Polisi Bikin ISIS Tunggang Langgang Tinggalkan 6 Jasad Temannya

11 Januari 2022 09:25

GenPI.co - Sekelompok tersangka militan ISIS tunggang langgang ketika menghindari serangan dahsyat polisi Pakistan.

Pejabat setempat pada Senin (10/1) mengatakan bahwa petugas keamanan  menewaskan 6 anggota kelompok itu dalam serangannya.

Polisi kontraterorisme mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyerbu tempat persembunyian di kota barat daya Quetta pada hari Sabtu (8/1).

BACA JUGA:  Prediksi Menkes Singapura Sungguh Gawat Soal Gelombang Omicron

“Serbuan menewaskan enam gerilyawan, tetapi sekitar empat hingga lima berhasil melarikan diri," bunyi pernyataan itu

Seorang pejabat senior polisi yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada AFP bahwa tim sekarang menyerbu daerah yang berbeda untuk menangkap mereka yang melarikan diri."

BACA JUGA:  Kepala NATO Tebar Ancaman, Rusia Jangan macam-macam ke Ukraina

Di antara yang tewas adalah Asghar Sumalani, seorang komandan junior di cabang regional ISIS-Khorasan. 

Sumalani sebelumnya  dihargai 2 juta rupee atau Rp386 juta atas kepalanya.

BACA JUGA:  Masih Ingat dengan Putra Singa Panjshir? Begini Nasibnya Sekarang

Para pejabat Pakistan telah lama mengecilkan kehadiran ISIS-K di negara mereka.

Namun kelompok tersebut telah mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan, termasuk pembunuhan 11 penambang dari komunitas minoritas Syiah Hazara tahun lalu.

Beberapa penambang dipenggal setelah diculik dari tambang batu bara terpencil di daerah pegunungan Machh, 60 kilometer  tenggara Quetta.

ISIS -K memiliki akar yang dalam di beberapa provinsi di Afghanistan timur di sepanjang perbatasan keropos dengan Pakistan.

Kelompok itu melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul pada Agustus, menewaskan puluhan orang termasuk 13 anggota militer AS, saat Taliban merebut kembali Afghanistan.

Pekan lalu, Mayor Jenderal Angkatan Darat Pakistan Babar Iftikhar mengatakan kepada wartawan bahwa “ISIS  Pakistan tidak terlalu aktif,” sebagai tanggapan atas kekhawatiran bahwa ancaman dari kelompok itu meningkat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co