Perdana Menteri Selandia Baru Batal Menikah, ini Penyebabnya

23 Januari 2022 10:25

GenPI.co - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada hari Minggu (23/1) mengumumkan bahwa dirinya terpaksa batal menikah.

Hal itu terjadi karena dia sendiri  memperketat pembatasan Covid-19 dalam menghadapi wabah varian Omicron.

"Pernikahan saya tidak akan berlangsung," tegas dia.

BACA JUGA:  Taiwan Kian Genting, Situasi Makin Tak Terkendali

Ardern juga merinci pembatasan baru; termasuk batas 100 orang yang divaksinasi lengkap di acara-acara.

"Saya baru saja bergabung dengan banyak warga Selandia Baru lainnya yang memiliki pengalaman seperti itu sebagai akibat dari pandemi dan kepada siapa pun yang terjebak dalam skenario itu, saya sangat menyesal,” katanya.

BACA JUGA:  11 Kapal Iran Manuver di Samudera Hindia, Ada China & Rusia Juga

Munculnya sembilan kasus Omicron baru di Ukraina telah memaksa pemerintah Selandia baru mengetatkan kembali pembatasan sejak minggu malam.

Kasus omicron muncul dalam sebuah keluarga yang bepergian antar kota untuk menghadiri pernikahan, dan infeksi pramugari di salah satu pesawat yang mereka tumpangi.

BACA JUGA:  Plot Licik Rusia Terbongkar, Politisi Ukraina jadi Pion Moskow

Omicron jauh lebih menular daripada varian Delta sebelumnya tetapi cenderung membuat orang sakit parah.

Selain membatasi jumlah orang, masker wajah kembali diwajibkan di transportasi umum dan di toko-toko.

Ardern dan pasangan lamanya Clarke Gayford tidak pernah mengumumkan tanggal pernikahan mereka, tetapi diyakini dijadwalkan untuk beberapa waktu dalam beberapa minggu ke depan.

Pembatasan baru akan tetap berlaku sampai setidaknya akhir bulan depan.

"Begitulah hidup," kata Ardern ketika ditanya bagaimana perasaannya tentang pengaturan peraturan yang mengakhiri pernikahan yang direncanakannya.

Meski menjadi perdana menderi, dia mengatakan dirinya  tidak berbeda dengan ribuan warga Selandia Baru lainnya yang telah merasakan dampak yang jauh lebih dahsyat dari pandem.

“Yang paling menyakitkan adalah ketidakmampuan untuk bersama orang yang dicintai kadang-kadang ketika mereka sakit parah. Itu akan jauh melampaui siapa pun. kesedihan yang saya alami."

Selandia Baru telah mendeteksi 15.104 kasus Covid-19 dan mencatat 52 kematian sejak pandemi dimulai.

Pembatasan perbatasan yang ketat dan penguncian cepat telah dilakukan selama dua tahun terakhir.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co