GenPI.co - Rakyat Ukraina mulai panas dan tumpah-ruah di jalan-jalan kota terbesar kedua di Ukraina pada hari Sabtu (5/2) .
Mereka membawa spanduk yang mengatakan "Kharkiv adalah Ukraina" dan "hentikan agresi Rusia".
Protes masif rakyat Ukraina terjadi ketika negara itu bersiap untuk kemungkinan serangan militer dari Rusia.
Diplomasi selama berminggu-minggu antara Barat dan Moskow tidak menghasilkan terobosan setelah Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Moskow membantah berencana menyerang Ukraina tetapi menuntut jaminan keamanan, termasuk memblokir Ukraina untuk bergabung dengan aliansi NATO.
Kharkiv, sebuah kota industri timur yang terletak 42 km (26 mil) dari perbatasan Rusia.
Kota ini diidentifikasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai kemungkinan target Rusia.
Namun kemudian juru bicaranya mengatakan Zelenskiy berbicara secara hipotetis.
Demonstran di Kharkiv menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera Ukraina.
Ada pula mengangkat bendera sekutu yang telah mendukung Kiev, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa.
"Orang-orang turun ke jalan untuk menunjukkan bahwa Kharkiv adalah kota Ukraina dan kami tidak akan menyerahkannya," kata warga Kharkiv, Nina Kvitko, dilansir dari Reuters.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News