GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin pada pada Minggu (27/2) kemarin mengancam Barat dengan memerintahkan menteri pertahanan untuk menempatkan kekuatan nuklir negara itu dalam kesiagaan tinggi.
AncamanPutin itu dikeluarkan berbarengan dengan tuduhannya terhadap Barat yang mengambil langkah-langkah "tidak bersahabat" terhadap negaranya.
"Saya memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia untuk menempatkan pasukan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus," kata Putin dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi.
Ketegangan internasional sudah meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina, dan perintah Putin tersebut telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut.
"Pejabat senior negara-negara NATO terkemuka juga mengizinkan pernyataan agresif terhadap negara kami."
Moskow memiliki gudang senjata nuklir terbesar kedua di dunia dan sejumlah besar rudal balistik yang membentuk tulang punggung pasukan pencegahan negara itu.
"Anda lihat bahwa negara-negara Barat tidak hanya tidak bersahabat dengan negara kami di bidang ekonomi -- maksud saya sanksi tidak sah,"ucap Putin.
Perintah pemimpin Rusia itu pun dijawab “Ya” oleh Menteri Pertahanan Jenderal Sergey Shoigu.
Keputusan Presiden Rusia pada hari Kamis (24/2) melancarkan invasi ke Ukraina, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.
Pasukan darat Rusia telah menekan ke Ukraina dari utara, timur dan selatan tetapi menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.
Sumber-sumber barat menyebut, intensitas resistansi yang diberikan Ukraina telah membuat Moskow terkejut.
Pihak berwenang Ukraina menggambarkan beberapa pasukan Rusia sebagai orang yang mengalami demoralisasi dan kelelahan, mengklaim bahwa lusinan tentara telah menyerah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News