GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan kabar buruk ke dunia perihal kondisi Ukraina yang mulai kehabisan persediaan oksigen untuk pasien kritis.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan jalur aman bagi impor darurat di tengah situasi perang.
"Kondisi persediaan oksigen di Ukraina hampir mendekati titik yang sangat berbahaya. Truk-truk tidak dapat mengangkut pasokan oksigen dari pabrik ke rumah sakit di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Kiev," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan, dikutip JPNN.com, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, kondisi di Ukraina sangat berbahaya dan bisa mengancam ribuan nyawa rakyatnya.
"Mayoritas rumah sakit bakal kehabisan cadangan oksigen mereka dalam 24 jam ke depan. Beberapa di antaranya sudah habisan. Kondisi ini mengancam ribuan nyawa," tegas dia.
Mengingat, kebutuhan oksigen sangat penting di Ukraina, baik untuk kebutuhan perang ataupun pasien Covid-19.
Sekaligus pasien penyakit kritis lainnya yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan, kelahiran, sepsis, luka dan trauma.
"Oksigen sangat penting bagi pasien dengan berbagai macam kondisi, termasuk 1.700 pasien Covid-19 rawat inap," jelasnya.
Kemudian, layanan rumah sakit darurat juga terancam mengalami padam listrik.
Selain itu, ambulans yang membawa pasien bisa saja terjebak dalam baku tembak.
Sementara, Direktur WHO Regional Eropa Hans Kluge menambahkan pihaknya tengah berupaya menambah pasokan oksigen untuk Ukraina.
Kemungkinan besar menggunakan oksigen cair dan silinder dari jaringan regional.
"Pasokan-pasokan ini akan membutuhkan rute transit yang aman setelah meninggalkan koridor logistik melalui Polandia," tandasnya.(ant/dil/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News