Sumpah Vladimir Putin Dahsyat, Ukraina dan Pendukungnya Cemas

04 Maret 2022 08:25

GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (3/3) melontarkan sumpah yang bikin Ukraina dan pendukungnya cemas.

Dilansir dari Associated Press, dia mengatakan bahwa tidak akan menghentikan invasinya  ketika pihak-pihak yang bertikai bertemu untuk pembicaraan gencatan senjata.

Pernyataan keras itu dilontarkan Putin ketika berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pembicaraan telepon.

BACA JUGA:  Angin Segar dari Spanyol Bikin Daya Tempur Ukraina Makin Dahsyat

Rusia bermaksud untuk melanjutkan perang tanpa kompromi melawan gerilyawan kelompok bersenjata nasionalis,” kata Putin dalam pembicaraan itu yang kemudian dikutip Kremlin.

Pembicaraan putaran pertama Rusia-Ukraina di Belarus pada hari Senin (28/2)  tidak menghasilkan terobosan.

BACA JUGA:  PBB Gelar Voting Soal Invasi Ukraina, Indonesia Memilih Kubu ini

Kyiv dengan tegas mengatakan tidak akan menerima "ultimatum" Rusia.

Putin  mengatakan setiap upaya untuk memperlambat proses pembicaraan hanya akan mengarah pada tuntutan tambahan pada Kyiv dalam posisi negosiasi pihaknya.

BACA JUGA:  Rusia Merilis Klaim Dahsyat, Kuak Korban Tewas dan Tameng Manusia

Sementara itu, Macron mengatakan dia takut bahwa hal yang lebih buruk akan datang  dalam konflik.

Invasi tersebut, yang kini memasuki hari kedelapan, telah menciptakan eksodus pengungsi dan mengubah Rusia menjadi paria global dalam dunia keuangan, diplomasi, dan olahraga.

PBB telah membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan perang, ketika militer Rusia membombardir kota-kota di Ukraina dengan peluru dan rudal, memaksa warga sipil untuk meringkuk di ruang bawah tanah.

Militer Rusia mengumumkan Kamis bahwa mereka telah menguasai kota strategis Ukraina yakni Kherson.

Pejabat lokal Ukraina mengonfirmasi bahwa pasukan Putin telah mengambil alih markas pemerintah lokal di kota pelabuhan Laut Hitam itu dan  menjadikannya kota besar pertama yang jatuh sejak dimulainya perang.

Di tempat lain, Rusia merangsek ke  kota pelabuhan strategis lainnya di Laut Azov, Mariupol, yang menjerumuskannya ke dalam kegelapan, isolasi dan ketakutan. 

Listrik dan sambungan telepon sebagian besar padam, dan rumah-rumah serta toko-toko menghadapi kekurangan makanan dan air.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co