GenPI.co - Lily Pashkova, warga Moskow, menyebut invasi yang dilakukan Rusia merupakan Putin's War atau perang Putin, bukan atas keinginan warga Rusia.
Lily yang berkerja sebagai jurnalis di bidang properti ini adalah salah satu dari sekian banyak orang terang-terangan menentang kebijakan Rusia menginvasi Ukraina.
"Aku menentang invasi. Banyak warga Rusia yang berpendapat Ukraina bukan musuh kami," klam dia saat dihubungi GenPI.co, Rabu (10/3).
Menurutnya, banyak warga Rusia yang memiliki kerabat di Ukraina. Oleh karena itu, sampai saat ini dia tidak mengetahui kenapa invasi itu terjadi.
Perempuan kelahiran Moskow itu beranggapan Presiden Vladimir Putin telah berubah menjadi diktator.
"Kini lebih dari 140 juta orang berada di genggamannya dan tidak bisa melawan karena sistem hukum yang diterapkannya. Mereka semua (warga Rusia) takut dipenjara," ujar dia.
Akan tetapi, dia juga beranggapan banyak warga Rusia yang mendukung kebijakan Presiden Putin.
"Mereka ada yang memercayai propagandanya," ujar Lily.
Lily mengaku tidak memercayai pemerintahan Rusia lagi karena ucapan mereka yang awalnya mengatakan tidak akan menyerang Ukraina ternyata hanya bualan belaka.
"Mereka bilang tak bakal menyerang Ukraina tapi kenyataannya malah sebaliknya," kata dia.
Kini, Lily berharap Rusia tidak lagi menginvasi Ukraina.
"Aku berharap semua berakhir karena masa depan Rusia bisa saja menjadi kelam dan tidak bahagia," tutur dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, protes warga Rusia muncul di tengah aksi Kremlin menginvasi Ukraina.
Di kampung halaman Putin, Saint Petersburg, polisi pada Rabu (2/3) lalu membubarkan pengunjuk rasa dengan kasar dan menahan sekitar 100 orang, kata seorang jurnalis AFP di tempat kejadian.
Di Moskow, penegak hukum menutup Lapangan Merah dekat Kremlin dan menahan setidaknya tujuh orang yang berkumpul.
Sejauh ini polisi telah menangkap 4000-an orang di antara para pemrotes yang menentang kebijakan operasi militer Rusia ke Ukraina.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News