GenPI.co - Pengawal Revolusi Iran pada Senin (14/3) dikabarkan menangkap anggota jaringan yang bekerja untuk Israel yang berencana menyabotase fasilitas nuklir bawah tanah utama Iran di Fordo.
Laporan TV setempat mengklaim bahwa "rezim Zionis" - referensi Teheran yang berarti Israel - telah bertahun-tahun mencoba untuk menyerang Fordo tetapi tidak berhasil.
Laporan itu tidak mengatakan berapa banyak tersangka yang ditangkap, apa kewarganegaraan mereka, atau kapan dan di mana penangkapan itu seharusnya dilakukan.
Tidak ada komentar langsung dari Israel terkait laporan ini.
Laporan TV Iran itu mengatakan bahwa mereka yang ditangkap mendekati karyawan di bagian IR-6 Fordo, di mana diyakini bahwa sentrifugal untuk pemintalan uranium dikembangkan.
Para karyawan itu ditawari dengan pembayaran secara tunai atau cryptocurrency, dan menginstruksikan mereka bagaimana terhubung dengan agen Israel.
Agen tersebut bertindak sebagai seorang manajer sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong.
Setelah "kerja sama" antara sejumlah staf Fordo dan agen yang tidak ditentukan dimulai, seluruh komunikasi dipantau oleh Pengawal Revolusi, yang menyediakan keamanan di fasilitas nuklir Iran.
Menurut laporan itu, dugaan sabotase itu terjadi menjelang Tahun Baru Persia, atau Nowruz, yang dimulai pada 21 Maret.
Pihak berwenang Iran secara teratur melaporkan klaim pembongkaran mata-mata dan jaringan lain yang berusaha untuk menyakiti Iran, tetapi jarang memberikan bukti.
Laporan TV itu muncul saat negosiasi selama berbulan-bulan di Wina yang bertujuan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping dengan kekuatan dunia.
Iran baru-baru ini menghentikan Badan Energi Atom Internasional dari mengakses rekaman kamera pengintai dan telah melanjutkan pengayaan uranium di Fordo.
Langkah tersebut diambil karena kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia berantakan dan pembicaraan untuk kembali ke kesepakatan dihentikan.
Klaim Iran pada hari Senin juga menyusul beberapa dugaan insiden yang menargetkan program nuklir Iran yang telah meningkatkan ketegangan regional dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan April, fasilitas nuklir bawah tanah Natanz Iran mengalami pemadaman misterius yang merusak beberapa sentrifugalnya.
Pada tahun 2020, kebakaran yang tidak dapat dijelaskan melanda pabrik perakitan sentrifugal canggih di Natanz, yang kemudian digambarkan oleh pihak berwenang sebagai sabotase. Iran sekarang membangun kembali fasilitas itu jauh di dalam gunung terdekat.
Israel secara luas diyakini telah melakukan sabotase Natanz, meskipun tidak mengklaimnya.
Iran juga menyalahkan Israel atas pembunuhan November terhadap seorang ilmuwan yang memulai program nuklir militer negara itu beberapa dekade sebelumnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News