AS Mendadak Melunak, Garda Revolusi Iran di Atas Angin!

17 Maret 2022 09:25

GenPI.co - AS mendadak melunak dan bikin Garda Revolusi Iran di atas angin lantaran mempertimbangkan untuk menghapus organisasi itudari daftar hitam organisasi teroris asing.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Rabu (16/3) bahwa langkah itu diambil sebagai imbalan atas jaminan Iran tentang mengekang pasukan elite itu.

Sumber itu mengatakan, Washington belum memutuskan apa yang mungkin menjadi komitmen yang dapat diterima dari Teheran sebagai imbalan atas langkah seperti itu.

BACA JUGA:  Tampilkan Video Tawanan Perang, Ukraina Langgar Konvensi Jenewa

“Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan apakah akan membatalkan penetapan teroris "sebagai imbalan atas semacam komitmen dan/atau langkah-langkah Iran, sehubungan dengan kegiatan regional atau IRGC lainnya,” ungkap sumber yang bicara dalam syarat anonim itu.

Pertimbangan pemerintahan Biden tentang pertukaran semacam itu pertama kali dilaporkan oleh Axios, mengutip sumber-sumber Israel dan AS.

BACA JUGA:  Rencana Israel Terbongkar, Fasilitas Nuklir Iran mau Disabotase

Sebelumnya, adalah eks Presiden AS Donald Trump yang melabeli Garda Revolusi Iran dalam daftar hitam pada 2019 lalu dan menuai kritik tajam dari Partai Republik.

Langkah itu adalah pertama kalinya Washington secara resmi melabeli bagian dari pemerintah berdaulat lainnya sebagai kelompok teroris.

BACA JUGA:  Ratusan Drone Hancur Lebur, Iran Dendam Kesumat ke Israel

Korps Garda Revolusi Islam atau IRGC  adalah faksi kuat di Iran yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elite bersenjata dan intelijen,

Organisasi ini telah dituduh Washington melakukan kampanye teroris global.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menolak berkomentar ketika ditanya soal pencabutan IRGC dari daftar hitam.

Dia mengatakan bahwa pencabutan sanksi adalah inti dari negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Pekan lalu seorang pejabat Iran mengatakan penghapusan IRGC dari daftar hitam telah didiskusikan hingga Juni 202.

Namun masalah itu menjadi lebih rumit setelah pemilihan garis keras Ebrahim Raisi tahun lalu lalu sebagai presiden Iran.

Pejabat Iran, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan mereka tidak dapat menghapusnya tanpa konsesi besar dari Iran," 

Namun sikap ini telah ditolak oleh negosiator nuklir utama Iran, Ali Bagheri Kani.

Pengaruh politik IRGC dalam struktur kekuasaan kompleks Iran telah meningkat sejak pemilihan Raisi pada Agustus 2021 silam

Pasalnya, pemerintahannya mencakup lusinan komandan Garda Revolusi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co