GenPI.co - Informasi Intelijen Barat menyebut Rusia telah menunjukkan kekalahan dan kegagalan dalam invasinya di Ukraina.
Harapan Vladimir Putin untuk kemenangan cepat seperti ketika pasukannya mencaplok Krimea telah lenyap.
Alih-alih, pasukannya terjebak dalam perang darat dengan Ukraina yang dipasok dengan baik oleh NATO
Di bawah ini beberapa tanda yang mengindikasikan Rusia telah mengalami kegagalan dalam operasi militer khususnya di Ukraina. Apa saja?
Tujuan awal pasukan Rusia merebut Kyiv, menggulingkan pemerintahan Zelensky pimpinan Volodymyr, dan mengangkat seorang pemimpin boneka.
Setelah dari sebulan tampaknya target mereka telah berubah.
Jenderal top Rusia Sergey Rudskoy mengatakan pada hari Jumat (15/3) berkilah bahwa "tahap pertama" dari "operasi militer khusus" Rusia sebagian besar telah tercapai.
Kini pasukan Rusia sekarang akan berkonsentrasi pada "pembebasan penuh Donbas".
Sementara barat melihat langkag itu menandakan Rusia terus mengalami kemunduran demi kemunduran.
Mereka percaya pengumuman Jenderal Rudskoy menyiratkan bahwa Moskow tahu bahwa strategi ambisius sebelum perang telah gagal.
Seorang yang disebut analis di agen mata-mata Rusia dilaporkan mengeklaim laporan bocor yang menyebut invasi tersebut sebagai "kegagalan total"
Dikatakan bahwa "tidak ada pilihan untuk kemungkinan kemenangan".
Aktivis hak asasi manusia Rusia dan operator situs anti-korupsi Gulagu.net Vladimir Osechkin menerbitkan laporan tersebut di Facebook, lapor The Times.
Laporan tersebut diduga menyimpulkan: " Rusia tidak memiliki jalan keluar. Tidak ada pilihan untuk kemungkinan kemenangan, yang ada hanya kekalahan.”
Sergey Beseda, kepala Cabang Keamanan Federal, cabang intelijen Rusia, ditangkap bersama dengan wakilnya, Anatoly Bolyukh.
Keduanya dituduh menggelapkan dana, tapi ada alasan lain di balik itu yang diungkapkan Vladimir Osechkin, seorang aktivis hak asasi manusia Rusia.
“Alasan (penangkapan) sebenarnya adalah informasi yang tidak dapat diandalkan, tidak lengkap dan sebagian palsu tentang situasi politik di Ukraina,” katanya.
Kehancuran moral tentara Rusia terlihat dari peristiwa terbunuhnya komandan brigade Vladimir Putin oleh pasukannya sendiri.
Seorang tentara Rusia yang marah melindas Kolonel Rusia Yuri Medvedev dengan tank militer di garis depan.
Sang tentara marah dengan kerugian besar yang diderita oleh unit tersebut.
Letnan Jenderal Yakov Rezantsev, tewas dalam serangan di dekat kota selatan Kherson - jenderal ketujuh yang tewas dalam konflik tersebut.
Dia pernah menjadi komandan tentara gabungan ke-49 Rusia.
Diperkirakan bahwa moral yang rendah di antara pasukan Rusia telah memaksa perwira senior lebih dekat ke garis depan.
Seorang walikota di Slavutych yang diduduki oleh pasukan Rusia telah dibebaskan dari tahanan. ‘
Para tentara itu telah setuju untuk pergi setelah protes massal oleh penduduk.
Slavutych, sebuah kota utara yang dekat dengan lokasi nuklir Chernobyl yang direbut oleh pasukan Rusia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News