GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berusaha untuk membangun kekaisaran pro-Rusia yang membentang dari Rusia hingga ke Portugal.
Hal itu diungkapkan Mantan presiden dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev dalam sebuah unggahan di Telegram, dikutip Mirror. Rabu (6/4).
Dia mengatakan, Putin melancarkan invasi Ukraina untuk membawa perdamaian ke bekas negara Uni Soviet itu.
Pernyataan mengejutkan itu muncul ketika para pemimpin Barat cemas Moskow sedang merencanakan serangan militer baru di bagian selatan dan timur Ukraina.
Menurut Medvedev tujuan tindakan Putin adalah untuk mengubah kesadaran berdarah dan penuh mitos palsu yang menjadi bagian dari Ukraina hari ini.
“Tujuannya adalah demi perdamaian generasi masa depan Ukraina sendiri dan kesempatan untuk akhirnya membangun terbuka Eurasia – dari Lisbon ke Vladivostok,” kata Medvedev.
Dia lebih lanjut menuduh “Nazi, pembunuh dan kolaborator” mengobarkan “Russophobia” di Ukraina sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Mantan pemimpin Rusia itu juga mengatakan “operasi militer khusus” Putin di Ukraina dilakukan dalam upaya untuk "demiliterisasi" dan "de-Nazify" negara.
Medvedev menambahkan serangan "tidak hanya akan diputuskan di medan perang".
Dia juga mempertanyakan legitimasi kedaulatan Ukraina dengan mengatakan: "Bagian yang penuh gairah dari Ukraina telah berdoa untuk Reich Ketiga selama 30 tahun terakhir."
Mantan presiden itu mengungkapkan bahwa Moskow bermaksud untuk melawan upaya untuk merebut properti Rusia di luar negeri di pengadilan di seluruh dunia.
Lawan kami … harus memahami bahwa mereka akan menghadapi banyak kasus di pengadilan, baik di pengadilan nasional Amerika Serikat dan Eropa dan di pengadilan internasional,” katanya.
Komentar Medvedev muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pejabat Barat termasuk kepala NATO Jens Stoltenberg bahwa Rusia akan berusaha untuk merebut wilayah timur Ukraina Donbas dalam "minggu-minggu mendatang".
Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy sebelumnya menuduh militer Rusia melakukan kejahatan terburuk sejak Perang Dunia II.
Dia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa warga sipil telah dibunuh dan tank Rusia telah menghancurkan orang "untuk kesenangan".
Dia mendesak PBB untuk mengambil tindakan dengan mengatakan kegagalan untuk melakukannya akan membuat badan dunia tidak efektif.
Apakah Anda siap untuk menutup PBB dan hukum internasional? Jika jawaban Anda adalah tidak, maka Anda harus segera bertindak,” ucap Zelenskiy.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News