Kubu Barat Tebar Kengerian Lewat Sanksi, Rusia Bakal Babak Belur

09 April 2022 17:10

GenPI.co - Uni Eropa secara resmi memberikan paket kelima sanksi terhadap Rusia, sejak invasi negara itu ke Ukraina pada 24 Februari 2022, termasuk larangan impor batu bara, kayu, bahan kimia dan produk lainnya.

Langkah tersebut juga mencegah banyak kapal dan truk Rusia mengakses Uni Eropa, yang bisa melumpuhkan perdagangan mereka.

Sekaligus akan melarang semua transaksi dengan empat bank Rusia, termasuk VTB.

BACA JUGA:  Putri Vladimir Putin Kena Sanksi AS, Kremlin Bereaksi Keras

Larangan impor batu bara akan berlaku penuh mulai pekan kedua Agustus 2022.

Tidak ada kontrak baru yang dapat ditandatangani mulai Jumat (8/4/2022), ketika sanksi akan diterbitkan dalam jurnal resmi lembaga itu.

BACA JUGA:  Tank Ukraina Maju Sendiri, Konvoi Rusia Langsung Kalang Kabut

Kontrak yang ada harus diakhiri pada pekan kedua Agustus, yang berarti Rusia dapat terus menerima pembayaran dari Uni Eropa untuk ekspor batu bara hingga saat itu.

"Sanksi terbaru ini diadopsi menyusul kekejaman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Bucha dan tempat-tempat lain di bawah pendudukan Rusia," tegas diplomat tinggi Uni Eopa Josep Borrell, dilansir dari Reuters, Sabtu (9/4/2022).

BACA JUGA:  Turki Jual Pesawat Siluman ke Ukraina, Rusia Naik Pitam

Komisi Uni Eropa juga memperkirakan nilai larangan batu bara itu mencapai 8 miliar euro per tahun, yang merupakan pendapatan yang hilang bagi Rusia.

Selain batu bara, sanksi baru Uni Eropa terhadap rusia juga terhadap melarang impor produk lain, termasuk kayu, karet, semen, pupuk, makanan laut kelas atas seperti kaviar, dan minuman beralkohol seperti vodka, dengan perkiraan nilainya mencapai 5,5 miliar euro atau 5,9 miliar dolar AS setahun.

Uni Eropa turut membatasi ekspor sejumlah produk ke Rusia, termasuk bahan bakar jet, komputer, semikonduktor canggih, elektronik mewah, perangkat lunak, mesin sensitif, dan peralatan transportasi, dengan nilai mencapai 10 miliar euro per tahun.

Sanksi tersebut juga melarang perusahaan Rusia untuk berpartisipasi dalam pengadaan publik di Uni Eropa dan memperluas larangan penggunaan mata uang kripto yang dianggap bisa menjadi sarana potensial untuk menghindari sanksi.

Komisi Uni Eropa menambahkan 217 orang Rusia lainnya juga ditambahkan ke daftar hitam sebagai bagian dari paket sanksi baru, yang berarti aset mereka di Uni Eropa akan dibekukan dan mereka akan dikenai larangan bepergian ke kawasan tersebut.

Sebagian besar dari mereka adalah pemimpin politik dari wilayah Luhansk dan Donetsk, tetapi sanksi juga dikenakan ke pengusaha, politisi, dan staf militer yang dekat dengan Kremlin, Rusia.

Hal itu menyebabkan hampir 900 orang yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" negara itu.

Sebelumnya, Kremlin menyebutkan tuduhan Barat terkait pasukan Rusia melakukan kejahatan perang dengan mengeksekusi warga sipil di kota Bucha, Ukraina, adalah "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan untuk merendahkan tentara mereka.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co