GenPI.co - Taiwan berharap dunia akan memberikan sanksi kepada China seperti halnya terhadap Rusia jika Beijing menginvasi pulau itu.
Hal tersebut dikatakan Joseph Wu, selaku menteri luar negeri di pulau berpemerintahan sendiri pada hari Sabtu (7/5).
Taiwan telah bergabung dalam sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dan pada hari Jumat (6/5) menambahkan Belarusia ke daftar itu.
Pergerakan tersebut sebagian besar bersifat simbolis mengingat tingkat perdagangan langsung Taiwan yang minimal dengan Belarus atau Rusia.
Tetapi penderitaan Ukraina telah memenangkan simpati publik luas di Taiwan karena dianggap paralel dengan yang dialami oleh wilayah itu di bawah kendali China.
Berbicara kepada wartawan di Taipei pada sebuah acara untuk menandai berdirinya Uni Eropa, Wu mengatakan penting untuk berdiri bersama orang lain dalam mengecam invasi dan memberikan sanksi kepada Rusia dan Belarusia.
“Di masa depan, jika kami diancam dengan kekuatan oleh China, atau diserbu, tentu kami berharap masyarakat internasional dapat memahami dan mendukung Taiwan, dan memberikan sanksi atas perilaku agresif semacam ini,” tambahnya.
Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang Ukraina dimulai, waspada terhadap China yang melakukan langkah serupa.
Meski demikian, pemerintah di Taipei melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan China yang akan segera terjadi.
China, yang tidak mengutuk invasi Rusia, telah menolak perbandingan apapun dengan Taiwan.
Beijing mengatakan bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara dan hanya sebuah provinsi China.
Namun pandangan tersebut sangat dibantah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.
Berbicara di acara yang sama, ketua parlemen Taiwan You Si-kun mengatakan Ukraina telah berkinerja sangat baik melawan Rusia selama lebih dari 70 hari, membuat Taiwan kagum.
"Kami berharap Ukraina pasti akan menang, dan berdiri teguh sampai akhir kemenangan," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News