GenPI.co - FBI menggagalkan rencana pendukung ISIS bernama Shihab Ahmed Shihab Shihab yang tinggal di negara bagian Ohio untuk membunuh mantan Presiden AS George Bush.
Catatan pengadilan mengungkapkan bahwa seorang informan rahasia mengungkap rencana tersebut sebelum dijalankan.
Dilansir dari Arab News, Jumat (27/5) FBI memperoleh surat perintah pengadilan pada Maret silam untuk mencari catatan ponsel tersangka untuk membantu pengejarannya.
Catatan tersebut dikuak ke publik ketika Shihab Ahmed Shihab Shihab yang berusia 52 tahun ditangkap pada Selasa (24/5) pagi.
“Mantan presiden memiliki semua kepercayaan di dunia di Dinas Rahasia AS dan penegakan hukum dan komunitas intelijen kami,” kata Kepala Staf Bush Freddy Ford.
Shihab digambarkan oleh majalah Forbes, yang mendapat rincian pertama dari plot dan penangkapan, sebagai karyawan restoran dan pasar di kota Columbus dan Indianapolis.
Surat perintah penangkapannya menunjukkan bahwa intelijen dikumpulkan oleh informan dan pengawasan di akun WhatsApp-nya.
Surat perintah itu mengatakan Shihab berharap untuk membunuh Bush sebagai pembalasan atas invasi 2003 ke Irak.
Shihab sendiri diketahui tinggal di AS sejak 2020 dengan klaim suaka yang tertunda.
Menurut FBI, dia mengatakan kepada seorang informan bahwa dia termasuk dalam kelompok yang disebut Al-Raed (bahasa Arab untuk guntur).
DIkatakan, kelompok tersebut dipimpin oleh mantan pilot mendiang Presiden Irak Saddam Hussein.
Menurut surat perintah itu, Shihab kemudian mengungkapkan keinginannya untuk membunuh Bush.
Dia lantas meminta informan – yang berspesialisasi dalam penyelundupan imigran – untuk mendapatkan tip untuk mendapatkan lencana penegakan hukum untuk memajukan plotnya.
Shihab mengatakan dia ingin melakukan pengintaian di rumah dan kantor Bush dan mengakses senjata.
Shibab dilaporkan bertanya kepada informan apakah dia bisa menyelundupkan tujuh pendukung ISIS untuk membantu plot, dan kemudian mengekstrak mereka setelah melakukan serangan.
Surat perintah itu mengatakan para pembunuh akan diselundupkan ke perbatasan dengan Meksiko dengan visa pengunjung.
Shihab diduga melakukan perjalanan dengan informan ke kota Dallas pada bulan Februari, merekam rumah Bush dan perpustakaan kepresidenannya di Southern Methodist University.
Bulan berikutnya, dia dikatakan pembelian senjata dan seragam penegak hukum palsu untuk menutupi rencana tersebut.
FBI mengatakan dua informan merekam pertemuan langsung dengan Shihab untuk mengamankan penangkapannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News