GenPI.co - WHO meyakin bahwa cacar monyet tak akan menjadi pandemi.
Pejabat WHO bagian Program Kedaruratan Kesehatan WHO Rosamund Lewis mengatakan pihaknya masih belum yakin apakah orang yang terinfeksi tanpa gejala dapat menulari yang lain.
Seperti diketahui, lebih dari 300 kasus suspek dan terkonfirmasi cacar monyet dilaporkan pada Mei. Sebagian besar kasus berada di Eropa.
Gejala yang dialami pasien biasanya ringan, menyebabkan gejala seperti flu dan ruam khas, serta menyebar melalui kontak dekat.
Oleh karena itu, WHO masih mempertimbangkan apakah wabah cacar monyet akan dinilai sebagai "Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia" (PHEIC).
Sebab, status semacam itu, seperti yang ditetapkan pada covid-19 dan Ebola, akan membantu mempercepat penelitian dan pendanaan untuk mencegah penyakit tersebut.
“Kami belum tahu, tetapi kami rasa tidak,” ujar Lewis, dilansir dari Antara, Jumat (3/6).
Lebih lanjut, Lewis mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada laporan kematian.
Mayoritas kasus muncul di Eropa ketimbang di negara-negara Afrika Barat dan Tengah, di mana virus itu bersifat endemik dan sebagian besar tidak terkait dengan perjalanan.
Oleh sebab itulah, para ilmuwan sedang mencari apa yang mungkin dapat menjelaskan lonjakan kasus yang tidak lazim ini.
Meskipun begitu, otoritas kesehatan masyarakat menduga ada sejumlah penularan di masyarakat.
Sejumlah negara juga diketahui mulai menyuntikkan vaksin bagi kontak erat dari kasus terkonfirmasi cacar monyet. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News