Ilmuwan Iran Pengembang Rudal Tewas Diracun, Sadis!

06 Juni 2022 10:25

GenPI.co - Seorang ilmuwan Iran yang meninggal minggu lalu secara misterius diracun dengan sengaja oleh seorang kenalannya.

Kabar tersebut  dilaporkan oleh Iran International, sebuah  outlet oposisi Iran pada hari Minggu (5/6).

Ilumawan bernama Ayoob Entezari itu dilaporkan bekerja di sebuah pusat penelitian dan pengembangan di kota Yazd.

BACA JUGA:  Israel Mengaku Lakukan Teror Mematikan ke Iran

DI fasilitas itu, dia dikatakan telah bekerja mengembangkan rudal dan drone sebelum meninggal pada 31 Mei.

Beberapa laporan awal mengindikasikan dia meninggal karena keracunan makanan, tetapi pihak berwenang setempat membantahnya.

BACA JUGA:  Jet Tempur Israel dalam Mode Perang, Targetnya Nuklir Iran

Dikatakan, dia meninggal karena penyakit yang tidak ditentukan dan menuduh salah satu kerabatnya menyebarkan desas-desus.

Pihak berwenang di provinsi Yazd juga membantah dia adalah tokoh penting, menggambarkan dia sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan industri.

BACA JUGA:  Iran Menebar Kengerian, Pangkalan Bawah Tanah dengan 100 Drone

Bantahan itu muncul setelah beredarnya surat yang ditulis oleh gubernur stempat yang menyebut Ayoob Entezari  sebagai "martir" melakukan kunjungan belasungkawa ke rumahnya.

Pemerintah Provinsi kemudian mengatakan penggunaan istilah itu adalah sebuah kesalahan.

Iran International yang mengutip laporan yang tidak terverifikasi mengatakan Entezari mungkin sengaja diracuni saat menghadiri makan malam, karena dia meninggal sesudahnya.

Outlet itu juga mengatakan beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa pria yang menjadi tuan rumah pesta makan malam itu telah melarikan diri dari negara itu.

Laporan kematian Entezari pada hari Jumat datang sehari setelah Iran mengumumkan kematian seorang kolonel dari Pasukan Quds elite Korps Pengawal Revolusi Iran.

Kantor berita resmi IRNA mengatakan Kolonel Ali Esmailzadeh meninggal dalam sebuah "insiden di kediamannya" beberapa hari lalu di kota Karaj, sekitar 35 kilometer barat laut ibukota Teheran.

Namun, menurut sebuah laporan oleh Iran International, ia dibunuh oleh IRGC.

Kelompok itu mencurigainya membocorkan informasi yang mengarah pada pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh ketiga Iran, Kolonel Hassan Sayyad Khodaei, pada bulan Mei.

Sementara sebuah laporan oleh The New York Times mengklaim bahwa Israel berada di balik pembunuhan Khodaei.

Meskipun demikian, beberapa telah memperingatkan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan pembalasan Iran terhadap negara Yahudi tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co