GenPI.co - Bos Hamas dikabarkan menekan organisasi Jihad Islam Palestina agar menyetujui gencatan senjata dengan Israel.
Sumber-sumber Palestina pada Minggu (7/8) mengatakan, tekanan dari Hamas itu agar mengakhiri putaran pertempuran saat ini dengan negara Yahudi itu.
Mesir, Qatar dan PBB sejak Sabtu (6/8) telah meningkatkan upaya mereka untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, kata sumber tersebut.
"Sepanjang waktu upaya sedang dilakukan untuk melindungi rakyat kami dan menghentikan agresi (Israel)," ucap petinggi Hamas Ismail Haniyeh.
Haniyeh menghubungi mediator Mesir, Qatar dan PBB sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata.
Situs Jaringan Quds Palestina mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Jalur Gaza yang mengatakan bahwa Jihad Islam Palestina telah menolak proposal untuk gencatan senjata dengan Israel.
“Jihad Islam Palestina telah menolak untuk menjawab panggilan dari Mesir untuk membahas proposal gencatan senjata,” beber sumber itu.
Sumber itu juga mengeklaim bahwa para mediator telah mengusulkan gencatan senjata kemanusiaan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengakhiri pertempuran.
“Namun, pembunuhan komandan militer senior Jihad Islam Palestina Khaled Mansour pada Sabtu malam membatalkan upaya ini,” sumber tersebut menambahkan.
Sebelumnya, pejabat senior Jihad Islam Mohammed al-Hindi mengatakan bahwa kontak telah dilakukan dengan para mediator, terutama Mesir dan PBB, untuk membahas prospek mencapai gencatan senjata.
Abu Hamzah, juru bicara sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade Al-Quds, mengatakan pada hari ketiga pertempuran bahwa kelompoknya masih belum menggunakan semua kemampuan roketnya.
Dia mengeklaim bahwa Jihad Islam masih mampu menyakiti Israel.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News