China Diserang Virus Langya yang Belum ada Obatnya, Puluhan Orang Terkapar

10 Agustus 2022 10:25

GenPI.co - Pejabat kesehatan di China sedang memantau penyebaran virus Langya yang telah ditemukan pada puluhan orang warganya.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Taiwan pada hari Minggu melaporkan bahwa mereka sedang memantau perkembangan baru seputar penyakit baru itu.

Virus Langya atau Langya henipavirus (LayV) pertama kali terdeteksi pada akhir 2018.

BACA JUGA:  Air Menerjang Bagai Tsunami, Warga London Utara Panik

Focus Taiwan yang melansir laporan CDC menyebut, sejauh ini 35 orang di China telah dites positif dalam beberapa pekan terakhir.

Kasus-kasus telah dilaporkan dari provinsi Shandong dan Henan, yang berbagi perbatasan dan terletak di timur laut China. 

BACA JUGA:  Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Pasukan Israel Gantian Sikat Tepi Barat

Wakil Direktur Jenderal CDC Taiwan Chuang Jen-Hsiang menjelaskan bahwa dalam semua kecuali sembilan kasus yang didokumentasikan, pasien hanya terinfeksi virus Langya. 

Gejala khas termasuk demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, mual, sakit kepala dan muntah. 

BACA JUGA:  Dedengkot Hizbullah Peringatkan Israel yang Targetkan Militan Palestina

Dalam kasus yang lebih parah, pasien telah menunjukkan penurunan sel darah putih, jumlah trombosit yang rendah, gagal hati dan gagal ginjal. Tidak ada kematian yang dilaporkan sejauh ini.

CDC Taiwan berjanji akan mulai mengembangkan prosedur untuk melacak virus Langya dan mengurutkan genomnya, yang diharapkan akan siap dalam waktu seminggu.

Tak satu pun dari 35 pasien yang diketahui memiliki kontak dekat satu sama lain atau ditemukan memiliki titik paparan yang sama.

Hal tersebut  menunjukkan bahwa penyebaran virus telah sporadis pada manusia pada saat ini. 

Virus ini juga diketahui ditemukan pada hewan tertentu, seperti tikus.

Tidak diketahui saat ini apakah penyebaran virus saat ini disebabkan oleh transfer dari hewan, tetapi pihak berwenang China mendesak agar berhati-hati. 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co