Mencekam! Taliban Menembak dan Memukul, Demonstran Wanita ketakutan

14 Agustus 2022 07:25

GenPI.co - Pasukan Taliban memukul demostran wanita dan menembak ke udara pada hari Sabtu (13/8) di Kabul, Afganistan.

Tindakan itu mereka lakukan untuk membubarkan rapat umum, beberapa hari menjelang ulang tahun pertama kembalinya kelompok Islam garis keras itu ke kekuasaan.

Sejak merebut kekuasaan pada 15 Agustus tahun lalu, Taliban telah menghapus hak-hal yang didapatkan oleh wanita selama dua dekade intervensi AS di Afghanistan.

BACA JUGA:  Bos Hamas Minta Jihad Islam Gencatan Senjata dengan Israel

Koresponden AFP melaporkan sekitar 40 wanita yang meneriakkan "roti, pekerjaan dan kebebasan" berbaris di depan gedung kementerian pendidikan.

Pasukan Taliban kemudian membubarkan mereka dengan menembakkan senjata mereka ke udara.

BACA JUGA:  Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Pasukan Israel Gantian Sikat Tepi Barat

Beberapa pengunjuk rasa wanita yang berlindung di toko-toko terdekat dikejar dan dipukuli oleh pejuang Taliban dengan popor senapan.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "15 Agustus adalah hari hitam" karena mereka menuntut hak untuk bekerja dan partisipasi politik.

BACA JUGA:  Dedengkot Hizbullah Peringatkan Israel yang Targetkan Militan Palestina

"Keadilan, keadilan. Kami muak dengan ketidaktahuan," teriak para pengunjuk rasa, banyak dari mereka tidak mengenakan cadar.

Beberapa wartawan yang meliput protes  unjuk rasa wanita pertama dalam beberapa bulan  itu juga dipukuli oleh para Taliban.

Setelah merebut kekuasaan, Taliban telah menjanjikan versi yang lebih lembut dari pemerintahan Islam yang keras yang menjadi ciri masa kekuasaan pertama mereka dari tahun 1996 hingga 2001.

Namun banyak pembatasan telah diberlakukan.

Puluhan ribu anak gadis telah dikucilkan dari sekolah menengah, sementara wanita dilarang kembali ke banyak pekerjaan pemerintah.

Kaum Hawa juga dilarang bepergian sendirian dalam perjalanan jauh, dan hanya dapat mengunjungi taman umum dan taman di ibu kota pada hari-hari terpisah dari pria.

Pada bulan Mei, pemimpin tertinggi negara dan kepala Taliban, Hibatullah Akhundzada, bahkan memerintahkan wanita untuk menutupi diri mereka sepenuhnya di depan umum.

Beberapa wanita Afghanistan awalnya turun ke jalan dan mengadakan protes kecil terkait aturan itu.

Tetapi Taliban segera menangkap para pemimpin kelompok itu, menahan mereka tanpa komunikasi sambil menyangkal bahwa mereka telah ditahan.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co