Ukraina Bikin Hotline, Moral Ribuan Tentara Rusia Seketika Runtuh

08 Oktober 2022 04:20

GenPI.co - Ribuan tentara Rusia yang mengalami keruntuhan moral dikabarkan menelepon hotline Ukraina untuk menyerah dan membelot dari rezim Kremlin.

Melansir laman Dailymail Jumat (7/10), juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov, mengatakan bahwa hanya dalam beberapa minggu sekitar 2.000 orang telah menelepon hotline 'I Want To Live' untuk menyerahkan diri.

Telepon datang dari tentara Rusia di Ukraina, maupun mereka yang masih di Rusia namun diharuskan menjalankan wajib militer.

BACA JUGA:  Aneh, Seorang Wanita Memegang iPhone dalam Lukisan Berusia 150 Tahun! Penjelajah Waktu?

Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk mempertahankan wilayah yang telah diduduki tentaranya selama lebih dari tujuh bulan perang.

Akan tetapi banyak dari personel pasukannya mengalami kelelahan berjuang untuk mempertahankan garis depan.

BACA JUGA:  Pasukan Ukraina Memukul Balik, Jalur Pasokan Rusia dalam Ancaman

Pada awal September, unit Ukraina menerobos garis depan Rusia di Kharkiv utara - memicu kekalahan yang memungkinkan mereka merebut kembali ribuan mil persegi wilayah hanya dalam beberapa hari.

Hal ini mendorong Putin untuk mengeluarkan perintah mobilisasi yang membuat ribuan orang dikirim ke kamp pelatihan sebelum ditempatkan.

BACA JUGA:  Tak Mau Ikut Wajib Militer Berperang Melawan Ukraina, Rapper Rusia Nekat Bunuh Diri

Selama 48 jam terakhir, Ukraina telah merebut kembali lusinan kota dan desa di oblast Kherson utara - di selatan - dengan pasukan Putin mundur lebih dari 10 mil dalam waktu beberapa jam. 

Yusov mengatakan panggilan ke hotline meningkat pesat sejak serangan Kharkiv, dan terus meningkat sejak itu.

“Saat itu, kami mulai menerima panggilan tidak hanya dari tentara yang berada di wilayah Ukraina sebagai bagian dari pasukan invasi.” katanya kepada Freedom TV Ukraina.

Yusov menambahkan, telepon juga datang dari mereka yang baru saja dimobilisasi dan masih berada di wilayah tersebut. 

'Dalam beberapa minggu, kami telah menerima lebih dari 2.000 permintaan seperti itu.'

Sekitar 370.000 warga sipil Rusia juga telah meninggalkan negara asal mereka daripada menghadapi kemungkinan direkrut, menurut negara-negara tetangga.

Sebagian besar telah menuju ke Kazakhstan, di mana kementerian dalam negeri di sana mengatakan bahwa sekitar 200.000 telah tiba hanya dalam dua minggu.

Sebanyak 93.000 lainnya telah pergi ke Georgia, outlet berita Rusia Fontanka melaporkan, sementara Uni Eropa mengatakan 66.000 menuju ke wilayahnya yakni Finlandia, Estonia, latvia dan Lithuania. 

Mongolia, yang berbatasan dengan Rusia di timur jauh, mengatakan 16.000 orang telah tiba di sana.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co