Rencana Penculikan Menkes, Untung Pelaku Keburu Dibekuk

14 Oktober 2022 06:25

GenPI.co - Polisi pada Kamis (13/10) membekuk seorang wanita yang yang diduga berencana melakukan penculikan menkes atau Menteri Kesehatan Jerman.

Wanita itu juga dituduh sebagai pemimpin kelompok anti-lockdown sayap kanan.

Plot itu terungkap awal tahun ini, ketika polisi menangkap 4pria yang dituduh menyiapkan serangan peledak dan tindakan kekerasan lainnya serta merencanakan untuk menculik Menkes  Karl Lauterbach.

BACA JUGA:  Kabar Terbaru Protes Antihijab, Pengadilan Iran Mendakwa 100 Orang

“Penyelidik sekarang telah menangkap tersangka kelima, bernama Elisabeth R., yang diduga bertanggung jawab atas perencanaan operasi,” kata jaksa.

Dikatakan, wanita itu pada Januari 2022 dituduh bergabung dengan kelompok ekstremis yang menolak institusi demokrasi Jerman.

BACA JUGA:  International Mobile Justice Sebut Serangan Rudal Terbaru Rusia ke Ukraina Sebagai Kejahatan Perang

Kelompok terseut juga sangat menentang tindakan antivirus pemerintah.

“Tujuan utama kelompok itu adalah memicu kondisi seperti perang saudara di Jerman dan dengan demikian pada akhirnya membawa penggulingan pemerintah federal dan demokrasi parlementer,", kata jaksa pada hari Kamis.

BACA JUGA:  Peringatan WHO, Eropa Kembali di Bawah Ancaman Gelombang Infeksi Covid-19

Kelompok itu diduga bermaksud untuk mencapai ini dengan menghancurkan fasilitas listrik untuk menyebabkan pemadaman nasional.

“Selain itu, Lauterbach akan diculik secara paksa, jika perlu membunuh pengawalnya", kata jaksa.

Kelompok tersebut dikatakan memiliki cabang administratif yang dipimpin oleh Elisabeth R., yang mengambil posisi superior dan membuat spesifikasi untuk memajukan dan mengoordinasikan rencana.

Dia juga diduga terlibat dalam upaya merekrut anggota baru dan pengadaan senjata dan bahan peledak.

"Dia berulang kali menuntut realisasi rencana dengan cepat dan menyatakan tenggat waktu yang konkret," kata jaksa.

Ketika plot itu terungkap pada bulan April, Lauterbach mengatakan dia berada di bawah perlindungan polisi karena menjadi sasaran.

Menteri kesehatan mengatakan beberapa pengunjuk rasa menentang tindakan Covid-19 telah menjadi sangat berbahaya dan "berniat untuk mengacaukan negara dan demokrasi.

Protes Jerman terhadap langkah-langkah virus corona kadang-kadang menarik puluhan ribu demonstran, termasuk skeptis vaksin, neo-Nazi dan anggota partai sayap kanan AfD.

Namun, protes anti-lockdown telah mereda tahun ini dengan pelonggaran pembatasan virus.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co