GenPI.co - Mata uang China Yuan rontok hingga mencapai level terendah 15 tahun terhadap dolar AS pada hari Selasa (24/10).
Kondisi ini menjadi imbas investor ketakutan setelah Presiden Xi Jinping memperoleh dominasi penuh atas Partai Komunis pada pertemuan penting pekan lalu.
Melansir AFP, Selasa, Yuan dalam negeri turun sebanyak 0,6 persen menjadi 7,3084 per dolar, level terlemah sejak Desember 2007.
Level ini juga mendekati batas bawah batas perdagangan yang ditetapkan oleh bank sentral pada Selasa.
Di luar negeri, Yuan juga turun menjadi 7,3735 terhadap dolar, terlemah sejak bank kliring di Hong Kong diberi lampu hijau untuk membuka rekening renminbi secara bebas pada tahun 2010.
Pengumuman pada akhir pekan bahwa Xi telah mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin partai, menumpuk posisi kepemimpinan dengan anak didik dan sekutu.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di antara investor bahwa otoritas China akan melanjutkan penguncian nol-Covid dan kebijakan lain yang telah memukul ekonomi.
Sebelumnya pada Senin (23/10), Yuan bersama dengan saham China yang terdaftar di Hong Kong juga dikabarkan anjlok.
Padahal ada pengumuman pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal ketiga pada hari yang sama.
Salah satu kekhawatiran yang paling mendesak adalah kebijakan nol-Covid Xi, yang terus menempatkan puluhan juta orang di bawah penguncian bergilir yang juga menutup pabrik.
China adalah yang terakhir dari ekonomi utama dunia yang menerapkan strategi tersebut.
Xi bersikeras dalam pidatonya untuk menandai berakhirnya Kongres Partai Komunis China pada hari Sabtu bahwa respons Covid negara itu telah berhasil.
China juga sedang berjuang melawan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di sektor real estate.
Bidang itu merupakan lebih dari seperempat dari PDB negara itu bila dikombinasikan dengan konstruksi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News