GenPI.co - Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) di provinsi Isfahan pada hari Minggu mengatakan bahwa negara berusaha untuk menculik Benjamin Netanyahu.
Komandan bernama Mojtaba Fada itu menyampaikan pidatonya pada pemakaman petugas pemerintah di Isfahan.
Petugas itu tewas saat meredam protes antihijab yang sedang berlangsung terhadap rezim Ayatollah Ali Khamenei.
Fada mengatakan, Netanyahu yang politisi Israel yang juga mantan perdana menteri itu direncanakan diculik dan dibawa ke Iran sebagai budak.
Melansir Bahar News, Fada itu mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu berharap protes di Iran akan membawanya ke Teheran setelah rezim ulama jatuh.
“Tetapi Insya Allah, Republik Islam akan menang dan meredam protes, sekali lagi mengambil alih negara] dan perdana menteri itu akan berbaris katak ke Iran mengenakan tali dan kerah budak,” ucapnya.
Fada juga mendesak penghancuran negara Yahudi, menyebutnya "rezim pembunuhan anak (dari) Israel."
Pemerintah AS memberi sanksi kepada IRGC sebagai organisasi teroris asing.
Kantor Berita Tasnim yang terkait dengan IRGC juga melaporkan omelan Fada terhadap perdana menteri.
Melansir The Jerusalem Post, Banafsheh Zand, seorang ahli Republik Islam Iran-Amerika, mengupas mengenai rezim Khameinis.
Dikatakan bahwa mereka memiliki pola ancaman fisik dan pembunuhan. melawan para pemimpin dunia.
“Dengan kata lain, siapa pun yang berani mempersoalkan terorisme dan metodologi kekerasan Teheran secara terbuka, pada akhirnya akan mendapatkan jenis ancaman yang persis seperti yang dikeluarkan oleh otoritas," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News