GenPI.co - Elon Musk mengeluarkan ultimatum baru kepada karyawan Twitter agar tidak membocorkan informasi rahasia kepada pers karena akan ada konsekuensi hukum.
Dia juga menuntut agar staf menandatangani janji yang menunjukkan bahwa mereka telah mengerti dengan tuntutan itu.
Melansir Platform, Minggu (11/12), dalam ultimatum yang disebarkan kr karyawan via email itu, Elon Musk menyebut ada banyak terjadi kebocoran rahasia Twitter.
“Beberapa orang di perusahaan kami terus bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan melanggar NDA mereka," katanya.
Elon Musk kemudian menegaskan bahwa peringatan yang dikeluarkannya itu hanya sekali.
“Jika Anda dengan jelas dan sengaja melanggar NDA yang Anda tanda tangani saat bergabung, Anda menerima tanggung jawab sepenuhnya dari hukum & Twitter akan segera mencari ganti rugi,” ucap dia.
Tak hanya itu, ia juga meminta karyawannya untuk menandatangani ikrar jika memahami arahan dan diberi waktu hingga Sabtu pukul 17.00 untuk menanggapi.
Sementara itu, Twitter menghadapi semakin banyak kasus atas pemecatan massal yang dilakukannya terhadap karyawan.
Elon Musk juga mendapat keluhan karena dianggap secara ilegal mengubah ruang kantor menjadi kamar tidur sehingga pekerja dapat tidur di lokasi.
"Sangat memprihatinkan bahwa orang terkaya di dunia berpikir bahwa dia dapat mengabaikan hak karyawan dan tidak harus mengikuti hukum. Kami bermaksud meminta pertanggungjawabannya," kata pengacara Shannon Liss-Riordan.
Liss-Riordan memimpin satu kasus melawan Twitter untuk mengadvokasi beberapa eks karyawan.
Mereka tidak menerima pesangon dan kompensasi yang dijanjikan kepada mereka sebelum pengambilalihan Musk.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News