Vladimir Putin: Barat Mencoba mengubrak-abrik Rusia

26 Desember 2022 04:00

GenPI.co - Presiden Vladimir Putin menuding Barat mencoba mengubrak-abrik Rusia dan mengatakan serangannya di Ukraina bertujuan untuk menyatukan rakyat Rusia.

Melansir AFP, Minggu (25/12), Putin menggunakan konsep sejarah untuk menyatakan bahwa Ukraina dan Rusia adalah satu rakyat.

“Lawan geopolitik Rusia (sedang) bertujuan untuk mengobrak-abrik Rusia, Rusia yang bersejarah," kata Vladimir Putin dalam kutipan wawancara yang akan disiarkan Minggu malam.

BACA JUGA:  Pesan Menyentuh Paus Fransiskus jelang Natal: Ingatlah Anak-anak Ukraina

Dia menuding lawan-lawannnya di barat memecah-belah sekaligus menaklukkan Rusia.

"Tapi tujuan kami berbeda: untuk menyatukan rakyat Rusia," katanya.

BACA JUGA:  Joe Biden Bersumpah kepada Presiden Ukraina: Anda Tidak Pernah Sendiri!

Presiden Putin mengatakan pemerintahnya bertindak ke arah yang benar yakni melindungi kepentingan nasional, kepentingan warga negara.

Dia mengulangi bahwa Moskow siap untuk bernegosiasi dan tampak tidak terpengaruh ketika ditanya tentang sistem pertahanan udara baru yang akan dikirimkan Amerika Serikat ke Ukraina.

BACA JUGA:  Putin Akui Konflik di Ukraina Sebagai Perang, Amerika Serikat Lontarkan Ejekan

"Tentu saja kami akan menghancurkannya, 100 persen!" Kata Presiden Putin, mengacu pada baterai rudal Patriot yang dijanjikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sebelumnya dalam kunjungan ke AS,  Zelensky mendapat janji dukungan tegas dari Presiden AS Joe Biden, termasuk sistem pertahanan udara paling canggih Pentagon.

Bantuan militer dan keuangan Barat sangat penting untuk mendorong mundur pasukan Rusia dari Ukraina -- termasuk dari Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang dipegang oleh Rusia.

Meskipun Rusia mundur dari kota, Kherson tetap berada dalam jangkauan persenjataan Moskow dan berada di bawah ancaman konstan.

Tentara Ukraina menghitung 71 serangan di wilayah yang sebagian direbut kembali pada hari Sabtu, termasuk 41 di kota utama, juga bernama Kherson.

Itu termasuk penembakan mematikan di pasar yang sibuk di pusat kota yang menyebabkan 10 orang tewas dan 55 luka-luka.

Kepala wilayah Kherson yang dipasang Rusia, Vladimir Saldo, mengatakan di Telegram bahwa penembakan itu adalah "provokasi menjijikkan" oleh Ukraina yang biasanya menyalahkan Rusia.

Presiden Zelensky mengecam "teror" Rusia dan mendesak rekan senegaranya untuk bertahan saat mereka mengamati malam Natal yang ditandai dengan kehancuran.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co