GenPI.co - Pihak Rusia meyakini kemenangannya atas perang melawan Ukraina meski Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ikut campur.
Dmitry Peskov selaku juru bicara pemerintah Rusia menjelaskan bila keterlibatan NATO dalam perang melawan Ukraina hanya akan memperpanjang masalah yang ada.
"Tingkat keterlibatan NATO dalam konflik di Ukraina telah meningkat, tetapi itu tidak akan mempengaruhi hasil positif dari 'operasi militer khusus' Rusia," kata Peskov dikutip dari Anadolu, Jumat (14/4).
Selain itu, Peskov juga mengatakan bahwa kemenangan Rusia di Ukraina merupakan persoalan hidup dan mati.
"Bagi kami, ini adalah masalah hidup dan mati, sehingga kami hanya memiliki satu pilihan, semuanya harus berjalan sesuai keinginan kami," kata dia menegaskan.
Itu artinya, Rusia bisa dikatakan tidak akan mundur atau bernegosiasi hingga keinginan mereka terkait perang Ukraina terpenuhi.
Peskov mengatakan bahwa operasi khusus yang dimulai pada 24 Februari 2022 itu merupakan upaya untuk melindungi warga Rusia yang tinggal di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina, juga menghindarkan ancaman terhadap keamanan Moskow.
Menurut Peskov, perang global yang berlangsung selama enam bulan terakhir ini terasa lebih berbeda, menjadi lebih kejam dan tanpa ampun.
Dia menambahkan, NATO tidak hanya telah memasok bantuan militer ke Ukraina, tetapi juga memiliki protokol untuk bekerja dengan media dalam menyebarkan disinformasi dan memotong arus informasi dari luar negeri.
Terkait seruan Ukraina untuk mendemiliterisasi dan mengubah Laut Hitam menjadi 'Laut NATO', Peskov mengatakan bahwa kedua usulan tersebut saling bertentangan karena mengundang NATO berarti mengundang militerisasi.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News