Korut Pakai Nuklir untuk Paksa Korsel, Kata Amerika Serikat

24 Juni 2023 13:20

GenPI.co - Intelijen Amerika Serikat mengatakan Korea Utara (Korut) menggunakan senjata nuklir untuk memaksa konsesi politik dari Korea Selatan (Korsel) dan sekutunya.

Selain itu, intel Amerika Serikat juga mencatat bahwa Korut dapat menggunakan serangan non-nuklir dan tidak mematikan untuk dapat mencapai tujuannya di masa depan.

Lewat serangan non-nuklir tersebut, Amerika Serikat percaya Korut akan mengandalkan senjata nuklirnya untuk membuat pihak lawan takut dalam memberikan serangan balik.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Beri Angin Segar Terkait Indikasi Rusia Menggunakan Nuklir

"Kami menilai bahwa hingga 2030, Kim Jong Un kemungkinan besar akan terus mengupayakan strategi pemaksaan, termasuk kemungkinan serangan non-nuklir mematikan. Tujuannya untuk memajukan target Korut mengintimidasi negara-negara tetangganya, memperoleh konsesi, dan memperkuat kredensial militer rezimnya di dalam negeri," tulis pernyataan intel Amerika Serikat, dikutip dari Oananews, Sabtu (24/6).

Sydney Seiler selaku Pejabat Intelijen Nasional Amerika Serikat untuk Korut di Dewan Intelijen Nasional menjelaskan bahwa laporan tersebut sudah dibuat pada Januari 2023, namun baru dirilis pada Kamis (22/6).

BACA JUGA:  Hubungan Amerika Serikat dan China Membaik, Joe Biden Semringah

"Kim, yang sebagian besar mengandalkan tindakan koersif tidak mematikan selama pemerintahannya, mungkin akan menggunakan tindakan diplomatik dan rahasia yang ditargetkan dan mungkin menggunakan kekuatan militer terbatas untuk meningkatkan ketegangan sebagai sarana menekan sejumlah pemerintahan asing agar mengadopsi posisi yang menguntungkan tujuannya," lanjut laporan itu.

"(Korut) percaya diri bahwa kemampuan nuklirnya yang kian maju akan menghalangi pembalasan atau konsekuensi yang tidak dapat diterima," tulis laporan itu lebih lanjut.

BACA JUGA:  Terkait Tingkah Korea Utara, Amerika Serikat Minta Tolong ke China

Korut telah meluncurkan hampir 100 rudal balistik sejak awal tahun lalu, dengan menembakkan 69 rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2022, sekaligus menandai rekor tahunan baru rudal balistik yang ditembakkan.

Seiler mencatat bahwa Komunitas Intelijen (IC) Amerika Serikat menilai ada tiga skenario berbeda di mana pemimpin Korut dapat memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir untuk tujuan koersif, ofensif atau defensif.

"IC menilai strategi serangan yang berusaha merebut wilayah, mencapai dominasi politik atas semenanjung dan mencapai tujuan yang akan mencakup penggunaan senjata nuklir akan jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan strategi pemaksaan," kata Seiler.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co