Peneliti di Inggris Khawatir Cacar Monyet Bermutasi pada Tingkat Lebih Tinggi

05 November 2023 17:30

GenPI.co - Para ilmuwan khawatir jenis cacar monyet yang lebih menular akan muncul karena virus tropis ini terus bermutasi dan menyebar antarmanusia.

Dilansir Daily Mail, para peneliti di Inggris mengatakan bahwa virus tersebut kini bermutasi pada "tingkat yang jauh lebih tinggi" dibandingkan pada tahun 2018, ketika hanya kasus-kasus yang terdeteksi.

Analisis mereka menunjukkan bahwa mutasi terutama difokuskan pada gen yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk menghentikan virus agar tidak bermutasi, sehingga membantunya menghindari kekebalan.

BACA JUGA:  Simak Rekomendasi IDI untuk Hadapi Cacar Monyet

Tim juga memperkirakan cacar monyet telah menyebar ke manusia setidaknya sejak tahun 2016 atau enam tahun sebelum wabah saat ini.

Penulis dari Universitas Edinburgh mengatakan meskipun garis keturunan B.1 di seluruh dunia kini telah berkurang, epidemi pada manusia yang menjadi asal muasalnya terus berlanjut.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil: Penyakit Cacar Sapi di Jabar Sudah Diantisipasi

Mereka menambahkan pengamatan terhadap penularan cacar monyet yang berkelanjutan ini menunjukkan perubahan mendasar terhadap persepsi cacar monyet sebagai penularan dari hewan ke manusia. 

Mereka menyoroti perlunya merevisi pesan kesehatan masyarakat seputar cacar monyet serta manajemen dan pengendalian wabah.

BACA JUGA:  Kasus Cacar Monyet Merajalela di Indonesia, Coba Yuk Tips Mencegahnya

Dalam studi mereka yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti membandingkan urutan dari tahun 2018 hingga 2022 dan menemukan tingkat mutasi meningkat pesat yang menurut mereka menunjukkan penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia.

Namun pada tahun 2022 muncul epidemi internasional yang memicu 30.000 kasus dan 55 kematian di AS saja, dengan California, New York, dan Texas yang terkena dampak paling parah.

Di seluruh dunia, lebih dari 64.000 infeksi terjadi di 100 negara – termasuk Inggris, Spanyol, dan Jerman.

Respons kesehatan masyarakat secara besar-besaran diluncurkan di AS dengan memberikan vaksin kepada mereka yang paling berisiko.

Upaya pelacakan kontak juga dilakukan untuk memutus rantai penularan.

Langkah-langkah tersebut sebagian besar berhasil dan gelombang kasus mereda.

Namun infeksi sporadis terus bermunculan sepanjang tahun 2023, menunjukkan bahwa penyakit ini masih beredar tanpa terdeteksi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co