Konflik di Timur Tengah Disebut Mengganggu Jalur Utama Energi bagi Eropa

09 Februari 2024 19:40

GenPI.co - Rudal dan drone beterbangan di Laut Merah, mengganggu salah satu arteri perdagangan utama dunia dan titik sempit pengiriman energi menuju Eropa.

Dilansir AP News, serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi di Yaman terkait perang Israel dengan Hamas menimbulkan ancaman baru terhadap masa depan pasokan energi ke 27 negara Uni Eropa.

Negara-negara tersebut bergantung pada impor gas alam untuk menggerakkan pabrik, menghasilkan listrik, dan menghangatkan rumah.

BACA JUGA:  5 Kesalahan yang Harus Kamu Hhindari Saat Berwisata ke Eropa

Kapal tanker yang membawa gas alam cair, yang didinginkan dengan suhu super untuk dibawa menggunakan kapal, bukan melalui pipa, secara rutin melewati Laut Merah, dan beberapa pengiriman ke Italia telah dibatalkan.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena Eropa masih bergulat dengan dampak krisis energi setelah Rusia memutus aliran gas alam ke benua tersebut akibat invasi Ukraina.

BACA JUGA:  4 Rekomendasi Negara Eropa untuk Dikunjungi pada 2024 Tanpa Menguras Kantong

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang melewati wilayah yang mereka kuasai di dekat Selat Bab al-Mandab yang sempit di ujung selatan Laut Merah.

Kelompok Houthi mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang menuju Israel untuk mendukung kelompok militan Hamas dalam perangnya dengan Israel, meskipun kapal-kapal lain juga menjadi sasaran.

BACA JUGA:  5 Wisata Hidden Gem di Eropa dengan Pesona Menawan dan Memukau

Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah menyerang lokasi peluncuran Houthi di Yaman sejak pertengahan Januari 2024.

Kekhawatiran keamanan telah menyebabkan pelayaran dan beberapa perusahaan energi mengubah rute kapal di sekitar ujung selatan Afrika daripada melalui Terusan Suez di ujung utara Laut Merah.

Hal ini berarti memperpanjang perjalanan ke Eropa dari pemasok di Timur Tengah, seperti Qatar, selama seminggu atau lebih dan meningkatkan biaya.

Sekitar 70% pengiriman LNG dari Qatar yang menuju terminal utama Italia di Laut Adriatik dibatalkan pada bulan Januari. Tahun lalu, Qatar memasok 40% LNG Italia.

Ada kekhawatiran perang Israel-Hamas dapat menyebar ke negara-negara lain di kawasan, khususnya Iran, dan mengakibatkan terganggunya pelayaran melalui Selat Hormuz di ujung Teluk Persia.

Ini adalah jalur utama tidak hanya untuk LNG namun juga minyak. Sejauh ini, Iran dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel, telah mengindikasikan bahwa mereka ingin menghindari perang yang lebih luas.

Namun invasi ke Ukraina telah menunjukkan bahwa dalam keadaan dunia yang tidak menentu, hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co