Pakar PBB Selidiki 58 Dugaan Serangan Siber Korea Utara

10 Februari 2024 22:40

GenPI.co - Para ahli PBB mengatakan mereka sedang menyelidiki 58 dugaan serangan siber Korea Utara antara tahun 2017 dan 2023 senilai sekitar USD3 miliar.

Dilansir AP News, uang tersebut dilaporkan digunakan untuk membantu mendanai pengembangan senjata pemusnah massal.

Dan tingginya volume serangan siber oleh kelompok peretas Korea Utara yang melapor ke Biro Umum Pengintaian, organisasi intelijen luar negeri utama Korea Utara, dilaporkan terus berlanjut.

BACA JUGA:  Resep Jeon Kentang Korea, Camilan Sehat yang Cocok Banget Buat Nonton Drakor

Laporan yang mencakup periode Juli 2023 hingga Januari 2024 dan mencerminkan kontribusi dari negara-negara anggota PBB yang tidak disebutkan namanya dan sumber-sumber lainnya.

Dikirim ke dewan beranggotakan 15 orang ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Korea Selatan Tuding Korut Telah Menembakkan Rudal Jelajah ke Perairan Lepas Pantai

Ia mengancam akan memusnahkan Korea Selatan jika terprovokasi dan meningkatkan demonstrasi senjata.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang telah memperkuat latihan militer gabungan mereka.

BACA JUGA:  Korea Utara Menguji Lebih Banyak Rudal Jelajah, Kim Jong Un Sebut Kesiapan Perang

Di tengah meningkatnya ketegangan militer dan politik di Semenanjung Korea, para ahli mengatakan Korea Utara terus mengabaikan sanksi (PBB), mengembangkan lebih lanjut senjata nuklirnya, dan memproduksi bahan fisil nuklir, bahan utama senjata tersebut.

Para ahli mengatakan reaktor air ringan di kompleks nuklir utama Korea Utara di Yongbyon “tampaknya beroperasi.”

Menteri Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada akhir Desember bahwa reaktor tersebut kemungkinan akan beroperasi secara resmi pada musim panas, di tengah kecurigaan Korea Utara akan menggunakannya sebagai sumber bahan fisil baru untuk senjata nuklir. 

Korea Utara telah lama memproduksi plutonium tingkat senjata dari reaktor 5 megawatt yang terkenal di Yongbyon.

Reaktor air ringan akan menjadi sumber tambahan bahan bakar bom, dan para pengamat mengatakan kapasitasnya yang lebih besar memungkinkannya memproduksi lebih banyak plutonium. Yongbyon juga memiliki fasilitas pengayaan uranium. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co