GenPI.co - Donald Trump pernah memperingatkan sekutu NATO akan mendorong Rusia untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan terhadap negara-negara yang “nakal”.
Trump berbicara pada rapat umum hari Sabtu di Conway, Carolina Selatan, sebagai kandidat terdepan untuk nominasi Partai Republik, meningkatkan serangannya terhadap bantuan asing dan aliansi internasional yang sudah lama ada.
Dilansir AP News, pemimpin NATO mengatakan kata-kata Trump dapat merusak keamanan dan membahayakan pasukan Amerika dan Eropa.
Trump menceritakan kisah yang pernah dia ceritakan sebelumnya tentang seorang anggota NATO yang tidak disebutkan namanya yang menanyakan ancamannya untuk tidak membela anggota yang gagal memenuhi target belanja pertahanan aliansi trans-Atlantik.
Namun kali ini, Trump melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa dia telah memberi tahu anggota tersebut bahwa dia sebenarnya akan “mendorong” Rusia untuk melakukan apa yang diinginkannya dalam kasus tersebut.
“'Kamu tidak membayar? Anda nakal?'” Trump menceritakan kembali perkataannya.
“'Tidak, aku tidak akan melindungimu. Faktanya, saya akan mendorong mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Anda harus membayar. Anda harus membayar tagihan Anda.'”
Sekutu NATO sepakat pada tahun 2014, setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina, untuk menghentikan pemotongan belanja yang mereka lakukan setelah Perang Dingin dan beralih ke pengeluaran 2% dari PDB mereka untuk pertahanan pada tahun 2024.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa sekutu tidak akan saling membela akan melemahkan seluruh keamanan, termasuk keamanan AS, dan menempatkan tentara Amerika dan Eropa pada risiko yang lebih besar.
"Menteri Pertahanan di Polandia, yang lebih sering berada di bawah kendali Rusia sejak akhir abad ke-18, “tidak ada kampanye pemilu yang bisa menjadi alasan untuk mempermainkan keamanan aliansi," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih Andrew Bates menanggapi komentar Trump dengan mengatakan bahwa mendorong invasi rezim pembunuh terhadap sekutu terdekat adalah hal yang mengerikan dan tidak dapat dielakkan.
"Hal ini membahayakan keamanan nasional Amerika, stabilitas global, dan perekonomian kita di dalam negeri," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News