GenPI.co - Ukraina pada Selasa mengeklaim telah menenggelamkan kapal perang Rusia lainnya di Laut Hitam menggunakan drone laut berteknologi tinggi ketika pasukan Kyiv membidik sasaran jauh di belakang garis depan perang.
Dilansir AP News, pihak berwenang Rusia tidak mengkonfirmasi klaim tersebut.
Badan intelijen militer Ukraina mengatakan unit operasi khusus menghancurkan kapal patroli besar Sergey Kotov semalam.
Kapal yang menurut Ukraina ditugaskan pada tahun 2021 dan dihantam di dekat Selat Kerch, dilaporkan dapat membawa rudal jelajah dan sekitar 60 awak.
Tenggelamnya kapal modern semacam itu akan menjadi kerugian besar dan pukulan memalukan bagi Moskow, meski ada puluhan kapal lain di armada Laut Hitamnya.
Para pejabat Kyiv mengatakan sekitar 20% serangan rudal Rusia terhadap Ukraina diluncurkan dari Laut Hitam, dan keberhasilan serangan Ukraina telah melemahkan kemampuan Moskow.
Kapal patroli seperti Sergey Kotov adalah bagian dari tindakan balasan Rusia terhadap serangan pesawat tak berawak, menurut sebuah artikel yang diterbitkan bulan lalu oleh Foreign Policy Research Institute, sebuah lembaga pemikir AS.
Kapal-kapal tersebut menggunakan radar dan helikopter untuk mendeteksi dan menghancurkan drone menggunakan peluncur granat dan senapan mesin berat, katanya.
Pasukan Kyiv sedang berjuang untuk menjaga pasukan Rusia yang memiliki persenjataan lebih baik di beberapa titik di sepanjang garis depan sepanjang 1.500 kilometer (930 mil) yang sebagian besar bersifat statis, namun juga membidik sasaran yang jauh di luar garis tersebut.
Di Laut Hitam , keberhasilan Ukraina melawan kapal perang musuh telah mendorong armada Rusia menjauh dari pantai, sehingga memungkinkan Ukraina membangun koridor ekspor biji-bijian .
Kementerian Pertahanan Ukraina memposting di X (sebelumnya Twitter), sebuah video yang dikatakan sebagai serangan malam hari terhadap kapal Sergey Kotov menggunakan kapal tanpa awak Magura V5 yang dirancang dan dibangun di Ukraina dan sarat dengan bahan peledak.
Tujuh awak kapal Rusia tewas dan enam lainnya luka-luka, sementara 52 orang berhasil diselamatkan, kata badan intelijen militer. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News