Benjamin Netanyahu Lebih Merugikan Israel, Kata Joe Biden

11 Maret 2024 19:40

GenPI.co - Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia yakin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih merugikan Israel daripada membantu Israel dalam pendekatannya dalam perang melawan Hamas di Gaza.

Pemimpin AS tersebut menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk mengejar Hamas setelah serangan 7 Oktober, namun ia mengatakan kepada Netanyahu bahwa “dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil.” 

Dilansir AP News, Biden selama berbulan-bulan telah memperingatkan bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional atas meningkatnya korban sipil di Gaza.

BACA JUGA:  Hamas Desak Israel Bebaskan Marwan Barghouti, Dipandang Tokoh Pemersatu Palestina

Pernyataan terbaru dalam sebuah wawancara dengan Jonathan Capehart dari MSNBC menunjukkan makin tegangnya hubungan antara kedua pemimpin tersebut.

Biden mengatakan mengenai jumlah korban tewas di Gaza, “hal ini bertentangan dengan apa yang diperjuangkan Israel. Dan menurutku itu adalah kesalahan besar.”

BACA JUGA:  Pangeran William Kutuk Antisemitisme dan Serukan Konflik Israel-Hamas Diakhiri

Biden mengatakan potensi invasi Israel ke kota Rafah di Gaza, tempat lebih dari 1,3 juta warga Palestina berlindung, adalah “garis merah” baginya, namun ia mengatakan ia tidak akan menghentikan senjata seperti pencegat rudal Iron Dome yang melindungi warga sipil Israel. 

“Itu adalah garis merah,” katanya ketika ditanya tentang Rafah, “tetapi saya tidak akan pernah meninggalkan Israel. Pertahanan Israel masih penting, jadi tidak ada garis merah. Saya akan memotong semua senjata agar mereka tidak memiliki Iron Dome untuk melindungi mereka.”

BACA JUGA:  Israel dan Hamas Bersedia Menghentikan Perang Selama Ramadan Jika Capai Kesepakatan

Biden mengatakan dia bersedia menyampaikan kasusnya langsung ke Knesset Israel, parlemennya, termasuk dengan melakukan perjalanan lagi ke negara tersebut. 

Dia melakukan perjalanan ke Israel beberapa minggu setelah serangan 7 Oktober. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut bagaimana atau apakah perjalanan seperti itu bisa terwujud.

Pemimpin Amerika itu berharap untuk mendapatkan gencatan senjata sementara sebelum Ramadhan dimulai minggu depan, meskipun hal itu tampaknya makin tidak mungkin terjadi.

Pasalnya, Hamas telah menolak keras kesepakatan yang didorong oleh Amerika dan sekutunya yang akan membuat pertempuran terhenti selama sekitar enam minggu, dan tambahan senjata yang dikeluarkan oleh Hamas tidak akan tercapai.

Sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, dan lonjakan bantuan kemanusiaan ke Gaza. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co