Bertempur Sengit dengan Rusia, Pasukan Ukraina Mulai Kewalahan

03 Mei 2024 14:40

GenPI.co - Selama pertempuran sengit dengan pasukan Rusia yang memiliki persenjataan yang jauh lebih baik, unit tentara Ukraina Batyar hanya punya sedikit pilihan.

Dilansir AP News, bom luncur udara Rusia yang menghancurkan dan dapat menjatuhkan hingga 1,5 ton bahan peledak di luar jangkauan sebagian besar pertahanan udara Ukraina menggerogoti posisi pasukannya dalam sebuah taktik baru.

Namun, mundurnya pasukan tidak memberikan jaminan keamanan, garis pertahanan belakang yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hampir tidak ada, katanya.

BACA JUGA:  Bantuan Militer dari AS Membantu Ukraina Menghambat Serangan Rusia

Kurangnya amunisi memaksa tentara Ukraina yang kalah jumlah untuk mundur, desa demi desa, termasuk tiga desa yang menyerah pada hari Minggu, ketika pertempuran sengit mengguncang pedesaan di sekitar Avdiivka hampir tiga bulan setelah kota strategis itu jatuh ke tangan Rusia.

“Penting untuk meningkatkan kecepatan pembangunan benteng sehingga ketika kita mundur, kita akan mundur ke posisi yang telah dipersiapkan,” kata Batyar, seorang komandan unit yang hanya memberikan tanda panggilan militernya sesuai dengan protokol brigade. “Benteng ini tidak cukup.”

BACA JUGA:  Kyiv Luncurkan Drone, Rusia Kembali Serang Sektor Energi Ukraina

Menghadapi protes setelah jatuhnya Avdiivka, Ukraina bergegas membangun parit yang diperkuat beton, lubang perlindungan, posisi menembak dan barikade lainnya di garis depan.

Namun penembakan Rusia yang tak henti-hentinya, kurangnya peralatan dan birokrasi yang melumpuhkan mengganggu pembangunan di wilayah seluas 1.000 kilometer (600 mil).

BACA JUGA:  AS Berikan Bantuan Militer Baru Senilai Miliaran Dolar, Ukraina Berterima Kasih

Bahkan, ketika serangan baru Rusia mulai terjadi, menurut selusin tentara Ukraina, pejabat pemerintah dan direktur perusahaan konstruksi yang diwawancarai oleh The Pers Terkait.

Paket bantuan yang sangat ditunggu-tunggu yang disahkan oleh Kongres AS bulan lalu diharapkan dapat membantu Ukraina menutup kesenjangan dalam hal senjata.

Namun hingga penambahan pasukan tiba, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu, Rusia akan terus mengeksploitasi kelemahan Ukraina. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
ukraina   rusia   pertempuran   perang   militer   tentara  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co