Pasukan Zelenskyy Hadapi Serangan Gabungan Rusia di Ukraina Timur

04 Mei 2024 12:40

GenPI.co - Situasi di garis depan di Ukraina timur makin memburuk, namun para pembela HAM lokal sejauh ini bertahan melawan tekanan gabungan dari pasukan Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap, kata seorang pejabat senior militer Ukraina, Kamis.

Dilansir AP News, Nazar Voloshyn, juru bicara komando strategis Ukraina di timur negara itu, mengatakan Rusia telah mengumpulkan pasukan di wilayah Donetsk dalam upaya menembus garis pertahanan Ukraina.

“Musuh secara aktif menyerang di seluruh garis depan, dan di beberapa arah mereka telah mencapai kemajuan taktis tertentu,” ujarnya di televisi nasional. “Situasinya berubah secara dinamis.”

BACA JUGA:  Bertempur Sengit dengan Rusia, Pasukan Ukraina Mulai Kewalahan

Rusia telah membuat Ukraina tertinggal di medan perang ketika Kyiv bergulat dengan kekurangan pasukan dan amunisi.

Pasukan Ukraina kini berlomba membangun benteng yang lebih defensif di garis depan sepanjang sekitar 1.000 kilometer (600 mil).

BACA JUGA:  Kyiv Luncurkan Drone, Rusia Kembali Serang Sektor Energi Ukraina

Kesulitan yang dihadapi Ukraina semakin parah selama berbulan-bulan ketika militer menunggu bantuan militer baru yang penting dari Amerika Serikat.

Dukungan tersebut ditahan di Washington selama enam bulan.

BACA JUGA:  Bantuan Militer dari AS Membantu Ukraina Menghambat Serangan Rusia

Tentara Ukraina mundur dari Avdiivka, sebuah kota di wilayah Donetsk, pada bulan Februari di bawah serangan Rusia yang melemahkan kekuatan tempur dan moral mereka.

Sejak itu, pasukan Kremlin telah menggunakan kekuatan militer mereka untuk merebut desa demi desa di wilayah tersebut, memaksa mereka agar tunduk, sambil berusaha merebut bagian Donetsk yang belum mereka duduki.

Kota-kota yang menjadi sasaran Rusia, termasuk target terbaru Chasiv Yar di Ukraina timur, dihancurkan oleh rudal, drone, dan bom luncur Moskow.

Provinsi Donetsk dan Luhansk bersama-sama membentuk Donbas, kawasan industri luas yang berbatasan dengan Rusia yang diidentifikasi oleh Presiden Vladimir Putin sebagai fokus sejak awal perang dan tempat kelompok separatis yang didukung Moskow berperang sejak 2014.

Selain itu, Rusia melancarkan serangan ketiganya dalam seminggu di Odesa, menembakkan rudal balistik ke kota pelabuhan Ukraina selatan dan melukai 14 orang, kata pejabat setempat dan layanan darurat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
rusia   ukraina   serangan   militer   perang  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co