GenPI.co - PBB mengatakan pada Jumat bahwa Gaza utara yang terkena dampak paling parah kini berada dalam kelaparan besar-besaran setelah lebih dari enam bulan perang antara Israel dan Hamas dan pembatasan ketat Israel terhadap pengiriman makanan ke wilayah Palestina.
Dilansir AP News, Cindy McCain, Direktur Program Pangan Dunia PBB asal Amerika, menjadi pejabat internasional paling terkemuka sejauh ini yang menyatakan bahwa warga sipil yang terjebak di bagian paling terpencil di Gaza telah berada di ambang kelaparan.
“Ini mengerikan,” kata McCain pada acara NBC Meet the Press dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu.
“Terjadi kelaparan, kelaparan besar-besaran di wilayah utara, dan kini berlanjut ke wilayah selatan.”
Dia mengatakan gencatan senjata dan peningkatan aliran bantuan melalui jalur darat dan laut sangat penting untuk menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin meningkat di Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang.
Belum ada komentar langsung dari Israel, yang mengontrol pintu masuk ke Gaza dan mengatakan pihaknya mulai mengizinkan lebih banyak makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya melalui penyeberangan darat.
Panel yang berfungsi sebagai pemantau krisis pangan yang diakui secara internasional mengatakan pada bulan Maret bahwa Gaza utara berada di ambang kelaparan dan kemungkinan akan mengalaminya pada bulan Mei.
Sejak bulan Maret, Gaza bagian utara belum menerima bantuan apa pun yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan, kata seorang pejabat kemanusiaan Badan Pembangunan Internasional AS untuk Gaza kepada The Associated Press.
Pembaruan panel berikutnya tidak akan dilakukan sebelum musim panas ini.
Pejabat USAID tersebut mengatakan bahwa persiapan di lapangan untuk rute laut baru yang dipimpin AS berada pada jalur yang tepat untuk mendatangkan lebih banyak makanan, termasuk pengobatan bagi ratusan ribu anak-anak yang kelaparan, pada awal atau pertengahan Mei.
Saat itulah militer Amerika berencana menyelesaikan pembangunan dermaga terapung untuk menerima kiriman.
Peningkatan pengiriman bantuan melalui rute laut yang didukung AS akan dilakukan secara bertahap seiring dengan uji coba distribusi dan pengaturan keamanan bagi para pekerja bantuan, kata pejabat USAID. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News