Rusia Ancam Serang Fasilitas Militer Inggris dan Simulasi Senjata Nuklir

07 Mei 2024 17:40

GenPI.co - Rusia pada hari Senin mengancam akan menyerang fasilitas militer Inggris dan mengatakan akan mengadakan latihan simulasi penggunaan senjata nuklir di medan perang.

Dilansir AP News, meningkatnya ketegangan akibat komentar para pejabat senior Barat tentang kemungkinan keterlibatan yang lebih dalam dalam perang di Ukraina.

Setelah memanggil duta besar Inggris untuk Kementerian Luar Negeri, Moskow memperingatkan bahwa serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok Inggris dapat menimbulkan serangan balasan terhadap fasilitas dan peralatan militer Inggris di wilayah Ukraina atau di tempat lain.

BACA JUGA:  Medan Perang Memburuk, Pasukan Ukraina Mundur dan Menunggu Pasokan Senjata

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk masa jabatan kelima dan seminggu ketika Moskow pada hari Kamis akan merayakan Hari Kemenangan, hari libur sekuler terpentingnya, yang menandai kekalahannya dari Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Latihan tersebut merupakan respons terhadap “pernyataan provokatif dan ancaman pejabat Barat tertentu mengenai Federasi Rusia,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:  Pernyataan Prancis dan Inggris Soal Perang di Ukraina Dapat Perdalam Ketegangan

Ini adalah pertama kalinya Rusia secara terbuka mengumumkan latihan yang melibatkan senjata nuklir taktis, meskipun kekuatan nuklir strategisnya rutin mengadakan latihan.

Senjata nuklir taktis mencakup bom udara, hulu ledak untuk rudal jarak pendek, dan amunisi artileri dan dimaksudkan untuk digunakan di medan perang.

BACA JUGA:  Kota Strategis Chasiv Yar di Ukraina Timur Hancur Lebur

Mereka kurang kuat dibandingkan senjata strategis, hulu ledak besar yang mempersenjatai rudal balistik antarbenua dan dimaksudkan untuk melenyapkan seluruh kota.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinannya bahwa berbagai pihak semakin banyak membicarakan isu mengenai senjata nuklir belakangan ini.

“Risiko nuklir saat ini berada pada tingkat yang sangat tinggi,” kata Dujarric.

“Semua tindakan yang dapat menyebabkan kesalahan perhitungan, eskalasi dengan konsekuensi bencana, harus dihindari.”

Pengumuman Rusia ini merupakan peringatan kepada sekutu-sekutu Barat Ukraina agar mereka semakin terlibat dalam perang yang telah berlangsung selama 2 tahun ini, di mana pasukan Kremlin lebih unggul di tengah kekurangan tenaga kerja dan senjata di Ukraina.

Beberapa mitra Ukraina di Barat sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas ke luar Ukraina dan menjadi perang antara NATO dan Rusia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
rusia   militer   senjata nuklir   simulasi   perang   nuklir   ukraina  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co