Amerika Serikat Hentikan Pengiriman Bom ke Israel Tanda Khawatir Invasi Rafah

09 Mei 2024 23:30

GenPI.co - Amerika Serikat menghentikan pengiriman bom ke Israel pekan lalu karena kekhawatiran bahwa Israel akan mengambil keputusan untuk melancarkan serangan besar-besaran di kota Rafah di Gaza selatan.

Dilansir AP News, serang itu disebut bertentangan dengan keinginan AS, kata seorang pejabat senior pemerintah, Selasa.

Pengiriman tersebut seharusnya terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon (900 kilogram) dan 1.700 bom seberat 500 pon (225 kilogram), menurut pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah sensitif tersebut.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Akan Sampaikan Putusan Resmi Soal Serangan Udara Israel ke Gaza

Dengan fokus yang menjadi perhatian AS adalah bahan peledak yang lebih besar dan bagaimana bahan tersebut dapat digunakan di lingkungan perkotaan yang padat.

Lebih dari 1 juta warga sipil berlindung di Rafah setelah mengevakuasi bagian lain Gaza di tengah perang Israel terhadap Hamas , yang terjadi setelah serangan mematikan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober.

BACA JUGA:  Tank-tank Israel Serang Rafah, ke Mana Warga Palestina Berlindung?

AS secara historis memberikan bantuan militer dalam jumlah besar kepada Israel.

Hal ini makin meningkat setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyebabkan sekitar 250 orang ditawan oleh militan.

BACA JUGA:  Soal Operasi Rafah, Israel Beri Tahu AS Bakal Ada Evakuasi Warga Sipil Palestina

Penghentian pengiriman bantuan adalah manifestasi paling mencolok dari perselisihan antara pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan Presiden Joe Biden, yang telah meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi kehidupan warga sipil tak berdosa di Gaza.

Hal ini juga terjadi ketika pemerintahan Biden akan mengeluarkan keputusan resmi pertama pada minggu ini mengenai apakah serangan udara di Gaza dan pembatasan pengiriman bantuan telah melanggar hukum internasional dan AS yang dirancang untuk menyelamatkan warga sipil dari kengerian terburuk di Gaza. perang.

Keputusan yang menentang Israel akan semakin menambah tekanan pada Biden untuk mengekang aliran senjata dan uang ke militer Israel.

Pemerintahan Biden pada bulan April mulai meninjau transfer bantuan militer di masa depan ketika pemerintahan Netanyahu tampaknya bergerak lebih dekat menuju invasi ke Rafah, meskipun ada penolakan selama berbulan-bulan dari Gedung Putih.

Pejabat tersebut mengatakan keputusan untuk menghentikan pengiriman tersebut dibuat minggu lalu dan belum ada keputusan akhir mengenai apakah akan melanjutkan pengiriman di kemudian hari. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
israel   rafah   invasi israel   amerika serikat   bom   perang   gaza  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co