GenPI.co - Korea Utara tampaknya sedang bersiap meluncurkan satelit mata-mata militer keduanya ke luar angkasa, kata militer Korea Selatan pada Jumat, karena permusuhan tetap tinggi terhadap uji coba senjata Korea Utara yang terus berlanjut.
Dilansir AP News, November lalu Korea Utara menempatkan satelit pengintaian militer pertamanya ke orbit sebagai bagian dari upayanya membangun jaringan pengawasan berbasis ruang angkasa untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai ancaman militer pimpinan AS.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kemudian mengatakan pada pertemuan penting partai pemerintahan bahwa negaranya akan meluncurkan tiga satelit mata-mata militer tambahan pada tahun 2024.
Pada hari Jumat, militer Korea Selatan mengatakan kepada wartawan lokal di latar belakang bahwa mereka mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang terlibat dalam kegiatan yang diyakini sebagai persiapan untuk meluncurkan satelit mata-mata di fasilitas peluncuran utama Tongchangri di barat laut.
Militer mengatakan otoritas intelijen Korea Selatan dan AS memantau dengan cermat tindakan Korea Utara.
Isi pengarahan tersebut dibagikan kepada media asing termasuk The Associated Press.
Militer Korea Selatan tidak segera menjelaskan secara pasti aktivitas Korea Utara apa yang terlihat di wilayah Tongchangri.
Setelah meluncurkan satelit mata-mata Malligyong-1 pada 21 November, Korea Utara mengatakan pihaknya telah mengirimkan citra situs-situs penting di AS dan Korea Selatan, termasuk Gedung Putih dan Pentagon.
Namun pihaknya belum merilis foto apa pun, sehingga memicu keraguan luas mengenai kapasitas satelitnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah memperluas uji coba rudalnya untuk memperluas persenjataannya.
Para analis mengatakan Korea Utara kemungkinan berpikir bahwa persenjataan yang lebih besar akan meningkatkan pengaruhnya dalam diplomasi masa depan dengan Amerika Serikat.
Pekan lalu, Korea Selatan mengatakan Korea Utara diduga menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya.
Korea Utara kemudian mengatakan pihaknya menguji rudal balistik taktis dengan sistem navigasi otonom baru. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News