GenPI.co - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Paus Fransiskus pada hari Kamis tentang "pertunjukan tidak bermoral" pada upacara pembukaan Olimpiade Paris.
Dilansir AP News, Erdogan menyerukan sikap bersatu terhadap tindakan yang mengejek nilai-nilai sakral, menurut pernyataan dari kantor Erdogan.
Pemimpin Turki itu mengatakan kepada Paus melalui panggilan telepon bahwa "martabat manusia diinjak-injak, nilai-nilai agama dan moral diolok-olok, menyinggung umat Muslim sama seperti dunia Kristen," kata pernyataan itu.
Dalam perwujudan inklusivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, para waria menjadi pusat perhatian di upacara minggu lalu, memperlihatkan peran komunitas LGBTQ+ Prancis yang dinamis dan berpengaruh.
Namun, upacara tersebut juga menuai kritik karena adegannya mengingatkan kita pada "Perjamuan Terakhir" karya Leonardo da Vinci.
Adegan tersebut menampilkan waria dan penampil lain dalam konfigurasi yang mengingatkan kita pada Yesus Kristus dan para rasulnya.
Erdogan, yang telah mengadopsi retorika anti-LGBTQ+ yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, menyampaikan kepada Paus perlunya "untuk bersama-sama menyuarakan dan mengambil sikap bersama terhadap hal ini," menurut pernyataan tersebut.
Pemimpin Turki, yang partai penguasanya berakar pada gerakan Islam di negara itu, sering melabeli komunitas LGBTQ+ sebagai “menyimpang” dan membahayakan nilai-nilai keluarga tradisional.
Pawai kebanggaan di Turki telah dilarang sejak 2015. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News