GenPI.co - Banjir dahsyat yang melanda sebagian besar Eropa Tengah dan kebakaran hutan mematikan di Portugal merupakan bukti nyata dari "kerusakan iklim" yang akan menjadi hal biasa kecuali tindakan drastis diambil, kata kantor pusat Uni Eropa pada hari Rabu.
"Jangan salah paham. Tragedi ini bukanlah anomali. Ini dengan cepat menjadi norma bagi masa depan kita bersama," kata Komisioner Manajemen Krisis Uni Eropa Janez Lenarcic, dilansir AP News.
Banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir melanda sebagian besar wilayah Eropa Tengah pada hari Selasa, menelan korban jiwa dan menghancurkan rumah-rumah.
Di ujung lain dari 27 negara anggota Uni Eropa, kebakaran hebat melanda Portugal utara dan menewaskan sedikitnya enam orang.
"Eropa adalah benua yang paling cepat memanas di dunia dan sangat rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem seperti yang sedang kita bahas hari ini.
Kita tidak dapat kembali ke masa lalu yang lebih aman," kata Lenarcic kepada anggota parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Prancis.
Ia memperingatkan bahwa di samping korban manusia, negara-negara juga tengah berjuang mengatasi meningkatnya tagihan biaya perbaikan kerusakan akibat keadaan darurat dan pemulihan panjang pascabencana.
“Rata-rata biaya bencana pada tahun 1980-an adalah 8 miliar euro per tahun. Baru-baru ini pada tahun 2021 dan 2022, kerusakannya melampaui 50 miliar euro per tahun, yang berarti biaya tidak bertindak jauh lebih besar daripada biaya bertindak,” katanya.
Terry Reintke, presiden kelompok Hijau di Parlemen Eropa, mengatakan biaya untuk UE sejak tahun 1980-an diperkirakan mencapai 650 miliar euro.
Uni Eropa tengah berjuang untuk bergerak cepat dengan berbagai langkah untuk melawan perubahan iklim dan telah menghadapi pertentangan politik di banyak negara anggota, di mana iklim politik berbalik menentang isu-isu lingkungan dan berbagai langkah mulai dari pemanas rumah hingga polusi pertanian.
“Keberhasilan kita akan bergantung pada seberapa besar tekad kita untuk memerangi perubahan iklim bersama-sama guna mengurangi emisi,” kata Reintke, seraya menambahkan bahwa anggota UE harus mendukung Kesepakatan Hijau.
Rencana besar Uni Eropa untuk menjadi netral iklim pada tahun 2050 telah mendapat tekanan yang semakin meningkat dari para kritikus yang menyebutnya tidak realistis dan terlalu mahal.
Partai-partai populis dan sayap kanan telah menjadikannya titik serangan utama terhadap lembaga-lembaga blok tersebut.
Lenarcic mengatakan orang hanya perlu mengikuti berita harian untuk memahami urgensi masalah ini.
“Kita menghadapi Eropa yang dilanda banjir dan kebakaran secara bersamaan. Peristiwa cuaca ekstrem ini kini menjadi kejadian tahunan,” katanya.
“Realitas global dari kerusakan iklim telah memengaruhi kehidupan sehari-hari warga Eropa.” (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News