GenPI.co - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan badan-badan pemerintah pada hari Rabu untuk bersiap mengevakuasi warga Filipina “dengan cara apa pun” dari Lebanon.
Dilansir AP News, Marcos mengadakan pertemuan virtual dengan anggota Kabinet utama saat menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Asia Tenggara di Laos, menggarisbawahi urgensi saat Israel meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah.
“Kami sekarang akan mengevakuasi warga kami dengan cara apa pun, lewat udara, atau lewat laut,” kata Marcos.
Ia menambahkan bahwa kapal apa pun yang akan digunakan harus diposisikan dekat Beirut sehingga warga Filipina dapat segera pergi.
Sekitar 11.000 warga Filipina tinggal dan bekerja di Lebanon, termasuk banyak pembantu rumah tangga, tetapi pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan banyak yang ragu untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
Hanya sekitar 171 warga Filipina di Lebanon yang siap untuk dipulangkan segera, kata mereka.
Sementara itu, pesawat repatriasi ketiga Brasil berangkat dari Beirut menuju Brasil pada hari Rabu, membawa 218 penumpang termasuk 11 bayi, serta lima hewan peliharaan, menurut pernyataan dari kementerian luar negeri Brasil.
Penerbangan tersebut dijadwalkan mendarat di Sao Paulo pada Kamis pagi waktu setempat setelah singgah untuk mengisi bahan bakar di Lisbon.
Pemerintah Brasil telah mengevakuasi 674 orang dan 11 hewan peliharaan dari Lebanon dalam lima hari, kata kementerian luar negeri.
Pesawat itu juga mengirimkan sumbangan perlengkapan kesehatan kedua dari Brasil ke Lebanon.
Sekitar 21.000 warga Brasil tinggal di Lebanon, yang merupakan rumah bagi komunitas warga Brasil terbesar di Timur Tengah.
Dua remaja Brasil tewas akibat pemboman Israel di Lebanon. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News