GenPI.co - Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Robi Sugara menyebut kejatuhan rezim Bashar Al-Assad merupakan reformasi di Suriah seperti di Indonesia.
Menurut Robi, warga Suriah sudah jengah dengan kepemimpinan Bashar Al-Assad.
“Bashar al-Assad itu sebenarnya sudah dikomplain masyarakatnya,” ucap Robi di Jakarta, Sabtu (21/12).
Robi Sugara mengatakan situasi yang saat ini terjadi di Suriah merupakan bentuk transisi politik.
“Transisi dari masyarakat yang sebetulnya memang diinginkan,” kata Robi.
Meskipun demikian, Robi mengkhawatirkan narasi yang berkembang di media sosial.
Sebab, banyak narasi yang menyebut kejatuhan Bashar Al-Assad merupakan bentuk kemenangan umat Islam.
Narasi itu bisa dimanfaatkan kelompok ekstremis dan radikal untuk memainkan propaganda yang menyesatkan.
“Yang terpenting sebenarnya ialah memahami orang-orang Indonesia, orang-orang yang di luar Suriah, yang kemudian bisa jadi mereka akan terjebak kelompok teror yang mengatasnamakan agama untuk mengembalikan semangatnya, untuk regroup, dan reorganisasi,” kata Robi.
Robi Sugara menjelaskan situasi saat ini di Suriah merupakan buah perjuangan panjang warga di sana.
“Ini bukan kemenangan seratus persen yang dilakukan oleh perlawanan, melainkan kemenangannya lewat jalur diplomasi,” kata Robi.
Direktur Indonesia Muslim Crisis Center itu pun meminta pemerintah Indonesia meluruskan narasi yang menyesatkan di media sosial.
Robi juga mengimbau pemerintah pemerintah melakukan konsolidasi antara ulama-ulama moderat Indonesia dan Suriah.
“Indonesia punya kemampuan itu untuk melakukan diplomasi terhadap Suriah dengan melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan ulama-ulama yang karismatis di Suriah,” kata Robi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News