GenPI.co - Uni Eropa mendesak China agar menggunakan pengaruhnya untuk menekan Iran mencapai kesepakatan terkait program nuklir, Rabu (2/7).
Dilansir Reuters, langkah itu juga dimaksudkan untuk membantu meredakan ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah.
Uni Eropa tengah mendorong tercapainya kesepakatan baru, di mana Iran akan setuju membatasi program nuklirnya secara permanen dengan imbalan pencabutan sanksi dari Amerika Serikat dan komunitas internasional.
Iran terus menegaskan program nuklirnya hanya bertujuan damai dan bukan untuk membuat senjata nuklir.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa.
Pertemuan itu berlangsung di Brussels sebagai bagian dari kunjungan diplomatik Wang ke Eropa.
Menurut seorang pejabat senior Uni Eropa, Wang dan Kallas berdiskusi soal situasi di Timur Tengah.
Uni Eropa berharap China bisa mendorong Iran agar tidak mengembangkan senjata nuklir dan membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Selain isu Iran, pembicaraan juga menyinggung beberapa kekhawatiran Uni Eropa lainnya, termasuk hubungan erat antara China dengan Rusia selama invasi ke Ukraina.
Uni Eropa juga menyoroti meningkatnya aktivitas militer China di Laut Cina Selatan.
"Dalam dunia yang makin tidak stabil, China perlu menggunakan pengaruh globalnya yang kian besar untuk mendukung dan menegakkan hukum internasional," ujar Kaja Kallas dalam pernyataan resmi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News