GenPI.co - Turki akan menyelidiki dua pilot pesawat yang tegelincir di landasan pacu bandara di Istanbul pada Rabu(5/1). Keduanya dianggap lalau dalam insiden yang menyebabkan tiga penumpang tewas itu.
Sebanyak 174 penumpang dan enam awak terluka dalam kecelakaan Boeing 737 yang dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah Turki Pegasus Airlines. Pesawat tersebut mendarat bandara Sabiha Gokcen setelah terbang dari kota Izmir barat, Rabu malam.
BACA JUGA:
Lembaga penyiaran TRT melaporkan, Kejaksaan wilayah Istanbul akan menyelidiki para pilot tersebut atas dugaan menyebabkan kematian dan cedera karena kelalaian.
Masih menurut TRT, kedua pilot saat ini tengah berada rumah sakit untuk merawat luka yang mereka. Keduanya akan memberikan pernyataan kepada polisi setelah perawatan mereka selesai.
Sebagaimana diberitakan, peristiwa kecelakaan bermula saat pesawat Boeing itu berupaya mendarat di tengah angin kencang dan hujan. Pesawat sempat meluncur 60m dari ujung landasan sebelum jatuh 30-40m di tepi sebuah bantaran.
Kepada wartawan, CEO Pegasus Mehmet Tevfik Nane mengatakanBandara Sabiha Gokcen ditutup sebentar setelah insiden itu.
“Sebanyak 56 orang telah keluar dari rumah sakit dan kotak hitam pesawat sedang diperiksa untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu,” katanya lagi.
BACA JUGA:
Nane menegaskan, kecelakaan seperti itu terjadi bukan karena satu faktor tetapi banyak faktor hal.
Pegasus sendiri memiliki pesawat-pesawat maskapai itu relatif baru, dengan usia rata-rata 5,3 tahun. Nane juga menegaskan bahwa pihaknya memiliki keandalan teknis yang sangat tinggi.
Maskapai itu telah terbang selama 20 tahun, memiliki armada 83 pesawat, termasuk 47 Boeing dan 36 pesawat Airbus.
Kejadian tergelincir juga pernah dialami oleh salah satu pesawat itu pada dua tahun lalu. Pesawat jenis Boeing 737-800 meluncur ke bawah tanggul di bandara Trabzon di Turki utara., mendarat hanya beberapa meter dari air dengan roda-rodanya terjebak di lumpur.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News