GenPI.co - Pemerintah China memiliki reputasi membungkam aktivis yang dianggap tahu terlalu banyak. Seorang jurnalis independen bernama Chen Quishi, misalnya, tiba-tiba lenyap setelah memublikasi konten-konten mengenai fakta yang terjadi di Wuhan selama virus corona merebak.
Chen Quishi rupanya bukan satu-satunya orang yang lenyap begitu saja setelah mengunggah video-video tentang kondisi wuhan di media sosial. Orang lain yang juga hilang kabar adalah Fang Bin yang kesehariannya bekerja sebagai pengusaha di Wuhan.
BACA JUGA: Jurnalis China Tiba-tiba Lenyap Usai Ungkap Fakta Corona di Wuhan
Seperti Chen, Fang Bin menjadi mata bagi dunia mengenai kondisi riil di Wuhan selama wabah Corona. Dilansir dari BBC, Sejak virus itu pertama kali merebak Fang berjanji untuk melakukan yang terbaik melaporkan setiap hal yang bisa dilputnya.
Fang mengunggah pertama kali videonya pada 25 Januari 2020. Dalam video itu, Fang berkeliling kota dan menunjukkan situasi di berbagai sudut kota. Ia rutin mengunggah video-video setelahnya namun semuanya disensor di China dan hanya bisa disaksikan via VPN.
Video yang diuanggah Fang pada 1 Februari ditonton oleh 200 ribu orang lebih. Tayangannya memperlihatkan 8 mayang yang ditumpuk dalam sebuah minibus di luar sebuah rumah sakit di Wuhan.
Pada malam hari setelah mengunggah video itu Fang melaporkan beberapa polisi mendatangi dirinya dan membawanya pergi. Ia diinterogasi lantaran video itu dan dibebaskan sesuadahnya namun di bawah ancaman.
BACA JUGA: Warga Asing Bawa Virus Corona ke Mesir
Tak menyerah, pada 9 Februari ia kembali mengunggah video berdurasi 13 detik. Pada video itu dibubuhkan kata-kata yang bunyinya kira-kira, "semua orang memberontak - menyerahkan kekuasaan pemerintah kembali kepada rakyat".
Setelah itu, akun media sosial Fang sunyi. Begitu pula dengan dirinya yang tiba-tiba hilang kabar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News