GenPI.co - Bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mungkin lebih memilih untuk perang senjata, daripada berperang dengan wabah virus corona.
Di tengah dunia sibuk dengan upaya pencegahan wabah virus corona, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan santai meninjau latihan militer pada Jumat (28/2).
BACA JUGA: Indonesia Diminta Jujur dan Jangan Sembunyikan Fakta Virus Corona
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporan aktivitas ini jarang dilakukan Kim Jong Un.
Sejauh ini, Korea Utara tidak mengonfirmasi satu pun kasus infeksi COVID-19.
Namun, KCNA menyebut bahwa masa karantina satu bulan diterapkan kepada siapa saja yang menunjukkan gejala-gejalanya.
BACA JUGA: Virus Corona Ganas: Iran Batalkan Salat Jumat, Wapres Tertular...
Sementara itu, penanganan intensitas tinggi dilakukan, termasuk peningkatan pemeriksaan di wilayah perbatasan, serta bandara dan pelabuhan.
Kendati demikian, pelatihan militer digelar untuk menilai mobilitas dan kemampuan penyerangan terhadap musuh di garis terdepan negara dan wilayah timur, serta memenuhi kepuasan besar Kim.
BACA JUGA: Programer Genius Indonesia Ini, Membuat CEO Apple Tim Cook Kagum
"Para prajurit yang telah mantap mempersenjatai diri dengan ide partai, dan dilatih di bawah simulasi pertempuran sungguhan, akan mampu melumpuhkan target," tulis KCNA, Sabtu.
BACA JUGA: Honorer K2 Lulus PPPK Makin Cemas, 51 Ribu Orang Bisa Gigit Jari
Sementara itu, dalam artikel lainnya, KCNA menyebut Kim juga telah mengumpulkan para petinggi Partai Buruh, untuk mendiskusikan penegakan langkah antiepidemik kelas atas yang lebih ketat demi mencegah penyebaran wabah COVID-19 di Korea Utara.
BACA JUGA: Wow! Wanita Cantik Ini Buka Jasa Membersihkan Rumah Tanpa Busana
"Jika penyakit infeksi tersebar di luar kontrol ini menemukan jalan masuk ke negara kita, maka akan mengakibatkan konsekuensi serius. Tidak ada satu pun kasus khusus yang boleh terjadi dengan sistem antiepidemik," jelas Kim dalam pertemuan partai tersebut.
BACA JUGA: Awas... 3 Zodiak Ini Suka Menyembunyikan Perasaan
"Dia (Kim) memerintahkan para pejabat untuk menutup semua kanal, di mana wabah itu bisa menemukan jalannya, serta menguatkan sistem pemeriksaan, pengujian, dan karantina," tulis KCNA.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News