Keren, Astronaut Tanam Salada di Luar Angkasa 

GenPI.co - Sebuah eksperimen sayuran salada ditanam di luar angkasa. Meski tumbuh melambat, tapi benih-benih sayuran itu tetap tumbuh.  

Temuan ini muncul setelah 2 kilogram benih selada berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) bersama astronaut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) asal Inggris, Tim Peake, sebagai bagian dari misinya yang bernama Principia.

BACA JUGA: Amerika Keteteran, Virus Corona Kembali Menyerang Warga

Di sana, benih-benih tersebut dapat menyerap radiasi 100 kali lebih banyak dibandingkan di Bumi, selama terpapar getaran kuat dari tekanan dan ketegangan perjalanan ruang angkasa.

Ketika benih selada dibawa kembali ke Bumi pada 2016 lalu, 600 ribu anak-anak dari sekolah dan kelompok lainnya di seluruh Inggris turut ambil bagian dalam sebuah percobaan yang didukung Badan Antariksa Inggris untuk menanam dan memantau pertumbuhan benih-benih tersebut.

Hasil menunjukkan meski benih yang dibawa ke ruang angkasa tumbuh lebih lambat dan menjadi lebih sensitif terhadap penuaan, namun benih-benih tersebut masih dapat tumbuh.

"Ini menunjukkan adanya kemungkinan untuk menanam tanaman di luar angkasa atau planet lain untuk dikonsumsi manusia," sebut pernyataan UKSA.

Menurut Peake, "Ketika manusia melakukan perjalanan ke Mars, mereka perlu menemukan cara untuk memberi makan diri sendiri, dan penelitian ini membantu kita memahami beberapa hal tentang biologi penyimpanan dan penyemaian benih yang akan sangat vital bagi misi luar angkasa di masa mendatang."

Dr. Jake Chandler dari Royal Holloway yang ikut memimpin penelitian berpendapat, "Mengangkut benih bermutu tinggi ke luar angkasa dan semacamnya akan sangat penting untuk menumbuhkan tanaman yang mendukung eksplorasi manusia di antariksa, Mars, dan dunia lainnya."

Studi tersebut merupakan bagian dari proyek Rocket Science, yang dipimpin Kampanye Sekolah Berkebun RHS, bekerja sama dengan UKSA.

BACA JUGA: Bikin Pusing, 3 Zodiak Ini Sangat Cerewet Sekali

Manajer RHS Alana Cama menuturkan "Eksperimen Rocket Science akan membuka jendela ke biologi ruang angkasa dan memungkinkan generasi muda berada di garis depan penelitian inovatif." (ant/xinhua)