Mendebarkan, Adiknya Kim Jong Un Beri Peringatan Keras ke Korsel

14 Juni 2020 17:54

GenPI.co - Kim Yo Jong, saudari pemimpin Korea Utara, memberi sebuah peringatan keras pada tetangganya Korea Selatan.  Ia bahkan mengatakan akan melakukan tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan yang dapat melibatkan militer.  

Perempuan  yang tidak resmi menjadi salah satu pembantu utama Kim Jong-un, mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor  berita negara KCNA pada Sabtu (13/6).

BACA JUGA: Xiaomi Kebagian Uji Coba Android 11 Beta

Peringatan tersebut adalah buntut  ketegangan atas aksi pembelot dari Korea Utara yang telah melancarkan propaganda anti Korea Utara  dan mengirim makanan.

"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi, Partai kita dan negara bagian, saya memberikan instruksi kepada ... departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," kata Kim.

Pernyataannya itu  muncul beberapa hari setelah Korea Selatan mengambil tindakan hukum terhadap para pembelot yang telah mengirim materi seperti beras dan selebaran anti-Utara.  

Penyelundupan itu  biasanya dilakukan dengan balon melewati perbatasan yang dijaga ketat atau dalam botol oleh laut.

Korea Utara dalam sepekan terakhir memutus sambungan telepon antar-Korea. Negara itu juga mengancam akan menutup kantor penghubung antara kedua pemerintah.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah berusaha untuk mencegah kampanye selebaran dan beras.

BACA JUGA: Perusahaan China ini Bikin Baterai Mobil Tesla Tahan 2 Juta KM

Para analis mengatakan Korea Utara tampaknya menggunakan masalah selebaran untuk meningkatkan tekanan pada Korea Selatan di tengah perundingan denuklirisasi yang macet.

"Selebaran adalah alasan atau pembenaran untuk menaikkan taruhan, membuat krisis, dan menggertak Seoul untuk mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Duyeon Kim, penasihat senior di International Crisis Group, sebuah organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belgia.

Pyongyang merasa dikhianati dan disesatkan oleh prediksi Seoul bahwa Amerika Serikat akan mencabut beberapa sanksi dengan imbalan Korea Utara menutup lokasi reaktor nuklirnya.

Korut juga  kecewa mengenai selebaran dan latihan militer AS-Korea Selatan terus berlanjut.(Reuters)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co